Aktivis Hewan di Prancis Minta Manusia Tidak Bunuh Nyamuk

- Selasa, 6 Agustus 2019 | 15:12 WIB
photo/Magazine Antidote/Pixabay
photo/Magazine Antidote/Pixabay

Seorang presenter sekaligus aktivis perlindungan hak-hak hewan asal Prancis, Aymeric Caron meminta manusia tidak membunuh nyamuk, tapi justru membiarkan nyamuk mendapat sumbangan darah dari manusia.

Menurut Caron, tujuan serangga seperti nyamuk mengisap darah manusia adalah untuk mendapatkan protein bagi telur mereka, khususnya nyamuk betina. Dia mengibaratkan, seandainya manusia membunuh nyamuk saat serangga ini sedang mengisap darah, itu sama saja dengan membunuh seorang ibu bagi anak-anaknya.

-
photo/Wikipedia

"Memalukan bagi para anti-specist yang menyadari bahwa mereka telah membunuh seorang ibu yang berusaha memberi makan calon anak-anak masa depannya," kata Caron, Minggu (4/8).

Anti-specist adalah orang yang menganggap semua spesies harus diperlakukan sama, termasuk nyamuk yang mengisap darah manusia untuk memberi makan anak-anaknya.

Caron yang mengklaim dirinya sebagai seorang anti-specist, mengatakan bahwa orang harus membiarkan tubuhnya digigit oleh nyamuk, kecuali di Afrika karena negara tersebut memiliki risiko malaria tinggi.

-
photo/Pixabay

Bagi Caron, membiarkan nyamuk mengisap darah manusia adalah bentuk lain dari donor darah. Jika memang perlu membunuh nyamuk, Caron mengatakan hal itu dibolehkan hanya dalam keadaan genting saja.

"Seseorang dapat mempertimbangkan bahwa donor darah dari waktu ke waktu untuk serangga yang hanya berusaha memberi makan anak-anaknya bukanlah sebuah drama," kata Caron.

-
photo/Magazine Antidote

Caron menjelaskan supaya terhindar dari gigitan nyamuk, caranya adalah dengan menggunakan bahan alami, di antaranya serai, minyak lavender, dan bawang putih. Selain itu, cara lainnya yaitu mandi, mencuci tangan dengan teratur, dan hindari penggunaan parfum.

Dalam hal ini, Caron mencontohkan seorang filsuf dan perintis perlindungan hewan Albert Schweitzer yang hanya akan membunuh nyamuk di Afrika. "Di Afrika, di mana ada malaria, ia membiarkan dirinya membunuh nyamuk. Namun, ketika di Prancis dia tidak melakukan itu," tutur Caron.

Namun, Ketua Animal Equality Inggris, Toni Vernelli mengatakan pernyataan Caron tersebut terlalu jauh dan sangat tidak efektif. "Untuk sebagian orang, langkah tersebut terlalu jauh dan tidak membantu dalam mengajarkan orang tentang penderitaan hewan di peternakan," kata Toni.

-
photo/Twitter/tonishephard

Menurut Toni, nyamuk merupakan salah satu serangga parasit yang membawa malaria dan membunuh jutaan orang per tahun. "Kita jauh lebih fokus pada hal-hal nyata yang dapat dilakukan orang untuk mengurangi penderitaan hewan, seperti tidak makan daging, menggunakan produk hewani, dan memakai bulu," kata dia.

Dari data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tahun 2017 diperkirakan ada 219 juta kasus malaria yang tersebar di 87 negara, termasuk di Asia Tenggara, Mediterania Timur, Pasifik Barat, hingga di benua Amerika. Jumlah orang yang meninggal akibat malaria mencapai angka 435 ribu di tahun itu.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X