Musim kemarau yang terjadi di Indonesia membuat sejumlah wilayah alami kekeringan. Salah satunya terjadi pada Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, hampir semua wilayah di NTT mengalami hari tanpa hujan dengan kategori panjang. Diantaranya, kabupaten Sumba Timur.
"Kami mencatat 126 hari tanpa hujan terjadi di wilayah itu" kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab di Graha BNPB, di Jakarta, Senin (22/7/2019).
Berdasarkan monitoring hari tanpa hujan berturut-turut (HTH) dasarian II Juli 2019 menunjukkan, Provinsi NTT pada umumnya mengalami hari tanpa hujan dengan kategori sangat panjang (31-61 hari) hingga kategori kekeringan ekstrem (>60 hari).
"NTT berstatus siaga darurat kekeringan," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kupang, Apolinaris Geru, di Kupang, Selasa (23/7/2019).
Beberapa wilayah yang sudah mengalami hari tanpa hujan dengan kategori kekeringan ekstrem adalah Kabupaten Ende di wilayah sekitar Nanganio; Kabupaten Sikka di sekitar Magepanda dan Waigate, Kabupaten Flores Timur di sekitar Larantuka, Konga, Kabupaten Lembata di sekitar Lewoleba, Wairiang, Waipukang dan Wulandoni.
Kondisi yang sama juga di Kabupaten Sumba Barat di sekitar Waikabubak; Kabupaten Sumba Timur di sekitar Stamet Waingapu, Wanga, Melolo, Temu/Kanatang, Lambanapu, Rambangaru, dan Kamanggih, Kabupaten Sabu Raijua di sekitar Daieko, Kabupaten Rote Ndao di sekitar Papela dan Busalangga.
Begitu juga di Kota Kupang di sekitar Stamet El Tari, Sikumana, Bakunase, Oepoi dan Mapoli, Kabupaten Kupang di sektar Oekabiti, Lelogama, Oenesu, Oelnasi dan Sulamu; Kabupaten Belu di sekitar wilayah Atambua, Fatubenao, Fatukmetan, Wedomu, Haekesak serta Umarese, Fatulotu dan Weedomu.
Sedangkan mengenai curah hujan, Provinsi NTT mengalami curah hujan yang rendah. "Hasil analisa dasarian II Juli 2019, curah hujan sebesar 0-50 mm" katanya.
