100 Museum Indonesia Masuk Kategori Tidak Layak Menampung Koleksi

- Jumat, 21 Juni 2019 | 16:13 WIB
ANTARA FOTO/Syaiful Arif
ANTARA FOTO/Syaiful Arif

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat dari 435 museum yang terdaftar di seluruh Indonesia ada 100 museum yang termasuk kategori tidak layak menampung koleksi sejarah.

Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud Fitra Arda Ambas menjelaskan permasalahan tersebut dikarnakan menurunnya fungsi museum sebagai ruang publik. Seperti perubahan kelembagaan, dituntut untuk menghasilkan dana, data yang tidak akurat atau informasi koleksi, SDM yang tidak kompeten, keterbatasan anggaran dan tidak memiliki program yang jelas. Bahkan pergeseran fungsi ini juga dapat membuat museum terpaksa tutup karena tidak mempunyai dana operasional.

Seharusnya, kata Fitra, poin paling penting dari museum yakni cerita di balik benda-benda sejarah, bukan memaknai museum sebagai penyimpan alias gudang saja. Lebih lanjut, Fitra menjelaskan era otonomi daerah juga mempengaruhi turunnya fungsi museum. Di beberapa daerah pengelolaan museum tidak menjadi prioritas. 

"Akibatnya, banyak museum yang merana, dan lebih berfungsi sebagai penyimpan artefak," ujarnya di Forum Tematik Bakohumas yang diselenggarakan oleh Kemendikbud, di Hotel Novotel, Rabu (19/6) seperti dikutip dari laman Setkab.go.id.

Fitra menambahkan agar fungsi museum sebagai pelestari bukan sebagai gudang artefak, pengelola museum harus bisa mengemas koleksi sesuai dengan kebutuhan. Tujuannya untuk mendongkrak segmentasi pasar, promosi, nilai estetika serta nilai ilmiah.

Selain itu, pengelola museum harus mampu mencuatkan nilai-nilai unggul koleksi yang tersimpan dan disajikan kepada publik dan merevitalisasi  sistem pengelolaan museum agar lebih adaptif dengan perkembangan zaman serta kompatibel dengan ekonomi kreatif dan industri pariwisata.

"Upayakan pemanfaatan museum sebagai area publik, sehingga pengelola museum dituntut untuk dapat memberikan program dan kegiatan publik yang bernuansa kreatif, menyenangkan dan edukatif," jelas Fitra.

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X