Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau warga agar mewaspadai cuaca ekstrem di sejumlah daerah.
"Kita mengimbau masyarakat untuk antisipasi kenaikan suhu yang terjadi dengan memperbanyak minum air putih, serta menyiapkan payung saat keluar rumah," kata Prakirawan BMKG Sultra, Faizal Habibie di Kendari, Kamis (24/10).
Faizal mengatakan, memasuki musim pancaroba, sejumlah wilayah di Sulawesi Tenggara mengalami cuaca panas ekstrem. Beberapa hari ini, suhu cuaca di wilayah Sultra alami kenaikan hingga diatas rata-rata.
Ia menjelaskan, beberapa wilayah di Sultra yang mengalami kenaikan suhu di atas rata-rata, yakni Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka yang naik hingga 38 derajat celcius, Kota Baubau 34 derajat celcius dan Kota Kendari 35 derajat celcius.
"Suhu di Pomalaa masuk kategori ekstrem, musim kemarau panjang yang melanda Provinsi Sulawesi Tenggara menyebabkan suhu di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka mencapai 38 derajat celcius," jelasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi R Mulyono R Prabowo mengatakan, saat ini Indonesia dilanda suhu panas dan bukan gelombang panas.
"Berdasarkan data histori, suhu maksimum di Indonesia belum pernah mencapai 40 derajat Celsius. Data BMKG menyebut suhu tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia sebesar 39,5 derajat celcius pada tahun 2015 di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah," katanya.