Arab Saudi Izinkan Penambahan Militer Amerika Serikat

- Minggu, 13 Oktober 2019 | 09:44 WIB
Raja Salman. (Reuters/Mohamed Abd El Ghany)
Raja Salman. (Reuters/Mohamed Abd El Ghany)

Arab Saudi mengizinkan penambahan personel dan persenjataan militer Amerika Serikat di negeri penghasil minyak tersebut. Hal ini dipastikan setelah Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman menyetujui penambahan ini. 

Dilansir Reuters dari SPA, Minggu (13/10), izin penambahan ini terkait dengan serang yang dilakukan terhadap kilang dan fasilitas pengolahan minyak milik Pemerintah Arab Saudi bulan lalu.

Amerika Serikat sendiri mengumumkan, pihaknya akan mengerahkan sekitar 3.000 tentara tambahan ke Arab Saudi, termasuk di dalamnya skuadron pesawat tempur, satuan angkutan udara militer, hingga personel pertahanan udara. 

Penambahan pasukan dan peralatan tempur ini, sekaligus untuk mengantisipasi ketegangan yang terjadi dengan Iran. Presiden Donald Trump mengungkapkan, biaya seluruh penambahan kekuatan militer Amerika Serikat ini ditanggung oleh Arab Saudi.

-
Presiden Donald Trump diapit Menteri Pertahanan Mark Esper dan Chairman of The Joint Chiefs of Army Jenderal Mark Milley, (Reuters/Kevin Lamarque)

 

Sebelumnya, dua kilang minyak dan fasilitas pengolahan minyak Arab Saudi diserang oleh pesawat tanpa awak pada 14 September dinihari. Akibatnya, produksi minyak mentah Arab Saudi menurun hingga 50 persen.

"Akibat serangan, jumlah produksi minyak mentah berkurang sebesar 5,7 barel per hari, setengah dari produk harian kerajaan. Serangan juga sempat membuat produk di Pabrik Abqaiq dan Khurais sementara dihentikan," kata Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman seperti dirilis SPA pada 15 September lalu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X