Punya Alat Tes Standar WHO, Kampus di Aceh Jadi Tempat Uji Virus Corona?

- Selasa, 31 Maret 2020 | 14:49 WIB
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, akan dijadikan tempat pengujian virus corona. (Dok. Universitas Syiah Kuala)
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, akan dijadikan tempat pengujian virus corona. (Dok. Universitas Syiah Kuala)

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, mematangkan persiapan untuk menjadi tempat pengujian virus corona (Covid-19). Saat ini, ada dua tempat yang disediakan, yakni Laboratorium Infeksi dan Rumah Sakit Prince Nayef (RSPN) Unsyiah.

Rektor Unsyiah Samsul Rizal mengatakan, pihaknya sudah memiliki satu unit PCR (Polymerase Chain Reaction) atau alat tes virus corona sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). 

Awalnya, alat ini ditempatkan di Laboratorium Riset Terpadu Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah, sebagai bagian dari penelitian akademik. Namun melihat perkembangan virus corona di Aceh yang terus merebak, rektor memutuskan memindahkan PCR ke Laboratorium Infeksi Unsyiah.

"Kami menyiapkan Laboratorium Infeksi sebagai lokasi untuk pengujian tes covid-19. Laboratorium ini didukung dengan fasilitas memadai dan ruangan yang sesuai tingkat keamanannya," kata Samsul di Banda Aceh, Selasa (31/3/2020).

Dia menjelaskan, gedung laboratorium tiga lantai ini dipersiapkan dengan matang oleh Unsyiah agar alur pengujian tes Covid-19 berjalan lancar. Selain itu, disediakan ruangan khusus dan isolasi jika hal darurat terjadi. 

Tak hanya itu, unit PCR yang dimiliki Unsyiah mampu menguji 96 sampel dalam kurun waktu satu jam. Kehadiran alat ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan Pemerintah Aceh dalam menangani wabah corona, sekaligus mempersingkat waktu tempuh pemeriksaan yang selama ini dilakukan di Jakarta. 

Rektor juga akan segera menyurati Kementerian Kesehatan agar izin pengujian ini segera diterbitkan.

"Jika pun suatu saat Aceh harus isolasi dan jalur transportasi dibatasi, Insya Allah Aceh masih bisa melakukan pengujian, sehingga proses pengidentifikasian pasien positif covid-19 dapat cepat diketahui," tuturnya.

Selain jadi tempat pengujian virus corona, rumah sakit Unsyiah juga dipersiapkan sebagai rumah sakit darurat. Rumah sakit ini nantinya diperuntukkan bagi Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dengan gejala ringan dan sedang.

Rektor berharap, dua langkah Unsyiah ini dapat membantu masyarakat dan pemerintah mempercepat penanganan virus Covid-19. Menurutnya, kondisi saat ini membutuhkan kerja sama dari semua pihak agar situasi dapat kembali pulih seperti sedia kala.

"Semua pihak harus mengambil peran untuk memberantas penyebaran virus ini. Kita tidak ingin keadaan semakin buruk. Untuk itu, butuh sinergi dan tolong menolong antar sesama," bebernya.

Sementara itu, Direktur RSPN Unsyiah, Dian Adi Syahputra, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan ruang isolasi transit sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan. Tenaga kesehatan juga telah mengikuti simulasi internal penanganan bila berhadapan dengan ODP dan PDP.

"Khusus RSPN, kita saat ini sangat intens untuk screening ODP dan PDP. Bila terjadi outbreak di Banda Aceh, akan disiapkan sebagai rumah sakit darurat pelayanan covid untuk PDP kategori ringan dan sedang," kata Dian.

Dian menambahkan, untuk menjadi rumah sakit pelayanan Covid-19, pihaknya telah meminta tambahan tenaga kesehatan, peralatan dan APD standar infeksius sebagai persyaratan utama pelayanan pasien virus corona.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X