Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan bahwa Indonesia telah membuat kesepakatan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam hal untuk mengimpor sarang burung walet dari Indonesia.
Adapun kesepakatan impor tersebut senilai US$ 1,13 miliar atau lebih dari Rp 16 triliun. Diketahui, ada sekitar 5 perusahaan yang akan mengimpor sarang burung walet dari Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi saat melakukan kunjungan kerja ke China.
Seperti diketahui, sarang burung walet adalah 'harta karun' Indonesia yang belakangan ini belum dimaksimalkan ekspornya.
Bukan cuma itu, Indonesia juga akan melakukan ekspor dan investasi untuk produk furnitur dari sandalwood (cendana) dan juga furnitur lainnya sejumlah US$ 200 juta.
Selain itu, ada juga investasi yang mendatangkan 150 perusahaan di Kalimantan Barat yang akan mempekerjakan 3.000 pekerja.
Dalam kesempatan itu, Lutfi mengatakan, masih dalam pertemuan bilateral ini, Indonesia berkesempatan untuk berbicara dengan counterpart dari kementerian di Tiongkok.
Dalam pembicaraan itu, Indonesia akan mendalami lagi kesepakatan kerjasama perdagangan antar kedua negara.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan bahwa Indonesia memang harus semakin giat berupaya memanfaatkan pasar China supaya tak hanya mengimpor.
Ia mengatakan, ada satu komoditas yang mempunyai nilai perdagangan yang besar walalupun volumenya masih kecil, yakni sarang burung walet.
