Kejanggalan Penembakan 6 Laskar FPI, Tak Ada Jenazah di TKP, 'Mereka Dibunuh dan Dibantai'

- Selasa, 8 Desember 2020 | 10:30 WIB
6 anggota laskar FPI yang meninggal ditembak mati polisi (Twitter/@LisaAmartatara3)
6 anggota laskar FPI yang meninggal ditembak mati polisi (Twitter/@LisaAmartatara3)

Insiden polisi yang menembak mati enam orang anggota laskar FPI, menuai kontroversi. Sekretaris Umum FPI, Munarman menyampaikan kejanggalan dalam penembakan tersebut.

Peristiwa bermula pada hari Minggu (6/12/2020), sekitar pukul 22:30, ketka Rizieq Shihab menuju tempat pengajian subuh keluarga inti di luar Jakarta.

Mereka mengendarai 4 mobil keluarga yang berisi, anak, istri, menantu, dan cucu Rizieq yaitu 2 bayi yang belum berusia satu tahun, dan 3 balita.

4 mobil ini dikawal oleh 4 mobil juga yang dikendarai oleh anggota Laskar FPI. Di dalam perjalanan sekitar pukul 12:30 dinihari, ada penguntit yang berusaha memotong jalur dan menghentikan rombongan.

"Ini orang-orang tidak berseragam berusaha memotong rombongan. Para pengawal tentu saja bereaksi untuk melindungi. Itu reaksi normal," kata Munarman dalam konferensi pers, Senin (7/12/2020).

Munarman juga mengungkap kejanggalan dalam peristiwa tersebut. Jika memang terjadi penembakan, maka pasti korban akan tewas di tempat.

Baca juga: Komnas HAM Bentuk Tim Pencari Fakta Kasus Dugaan Penembakan 6 Laskar FPI

"Kalau sejak awal tembak-menembak, berarti tewas di tempat dong? Semalam saya sendiri sampai jam 3 sudah ngecek dengan teman-teman di lapangan, tidak ada jenazah di situ. Yang ada justru aparat petugas setempat di lokasi sekitar Pintu Tol Karawang Timur," katanya.

Di sana tidak ditemukan mobil laskar dan juga jenazah korban tembak. Sehingga, Munarman menduga bahwa para anggota laskar tersebut  dibunuh dan dibantai di tempat lain.

Munarman membantah bahwa pihaknya, yakni para laskar dibekali oleh senjata api, dan melakukan aksi tembak-menembak dengan aparat kepolisian.

"Bahwa fitnah besar kalau laskar kita disebut membawa senjata api dan tembak-menembak itu. Fitnah itu," ucap Munarman, Senin (7/12/2020).

Hal tersebut pun dilontarkan oleh Munarman sekaligus membantah pernyataan dari Kapolda Metro Jaya Fadil Imran yang menyebutkan bahwa laskar FPI yang melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata api.

"Laskar kami tidak pernah dibekali oleh senjata api, kami terbiasa tangan kosong, kami bukan pengecut. Jadi fitnah, dan ini fitnah luar biasa," terangnya.

"Pemutar balikan fakta dengan menyebutkan bahwa laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," tambah Munarman.

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X