Pembagunan Lumbung Pangan di Indonesia Dinilai Selalu Gagal, Ini Kata Pengamat

- Selasa, 21 Juli 2020 | 12:31 WIB
Ilustrasi cadangan beras Bulog. (BPMI Setpres).
Ilustrasi cadangan beras Bulog. (BPMI Setpres).

Sejumlah Presiden Indonesia punya keinginan atau program untuk membangun lumbung pangan (food estate)  untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Mulai era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga pemerintah Joko Widodo (Jokowi), namun semuanya bisa dibilang gagal total.

Associate Center of Reform on Economics (CORE), Dwi Andreas, mengatakan, era Jokowi ada rencana atau program pembangunan food estate yang  dikembangkan di bekas lahan gambut satu juta hektare di sejumlah lokasi. Namun hasil tetap gagal.

"Kenapa pengembangan ini dilakukan karena dulu pernah dibangun. Tantangan terkait dengan pengembangan lahan gambut sejuta hektare yang dulu itu sangat besar, memang impiannya luar biasa besar, tapi hasilnya kita tahu persis perjalanan sejarahnya gagal total proyek tersebut," kata Dwi dalam diskusi virtual, Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Dwi mengatakan, program ini tidak hanya dicanangkan pada pemerintahan Jokowi, namun juga ada di era SBY. Ketika itu, program ini digarap di Kabupaten Bulungan, Kaltim, seluas 300.000 hektar dan dan Kabupaten Ketapang, Kalbar, 100.000 hektar.

"Ceritanya sama-sama, sama persis, gagal," ujarnya.

Dia menyebutkan, adapun contoh terbaru era Jokowi ialah food estate yang dibangun di Merauke, Provinsi Papua, yang juga dinilai gagal total. Karena itu, Jokowi masih mengulangi kesalahan yang sama yang pernah dilakukan masa SBY.

"Sampai di awal pemerintahan Presiden Jokowi ini dikembangkan lagi, tapi ceritanya berulang lagi, gagal total," sambugnya.

Menurut pengamat pertanian dari IPB ini, setidaknya ada empat hal yang tidak dilakukan atau diperhatikan dalam menggarap proyek besar tersebut. Empat hal ini menyangkut kelayakan tanah dan agroklimat, kelayakan infrastruktur, kelayakan sosial dan ekonomi, dan kelayakan teknologi.

Faktanya, setiap pembangunannya hanya memenuhi satu hingga tiga syarat kelayakan dan tidak satupun yang pernah lengkap terkait hal tersebut.

"Pengembangan food estate ini mengingkari, mengingkari scientific, hal yang harus dipenuhi. Ketika kita mengembangkan food estate, empat kelayakan ini harus dipenuhi," tegasnya.

"Nah, ketika empat ini, satu saja tidak dipenuhi maka jawabannya sudah pasti ya itu pasti gagal dan saya khawatir ini akan terulang lagi pada pengembangan food estate," pungkasnya.

Pada dasarnya, penyediaan dan pembangunan food estate ini bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang sebelumnya masuk dalam program strategis nasional. 

Namun, tanpa perencanaan dan implementasi yang matang program ini kerap kali dianggap gagal total, termasuk food estate yang dibangun di Merauke, Provinsi Papua.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X