Anggota DPR Sindir Kalung Eucalyptus Kementan: Tak Bagus Kalau Kemenkes Ungkap Bibit Padi

- Selasa, 7 Juli 2020 | 15:37 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenakan kalung bertuliskan antivirus corona (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenakan kalung bertuliskan antivirus corona (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi IV DPR bersama Kementerian Pertanian, banyak anggota DPR yang menyinggung soal kalung eucalptus buatan Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan).

Kalung ini sebelumnya diklaim mampu membunuh virus corona, meskipun belum diuji pada manusia.

Karena itulah, Mindo Sianipar yang merupakan anggota Komisi IV DPR meminta Mentan Syahrul Yasin Limpo tidak menyebabkan kesalahpahaman di masyarakat dengan memakai kalung itu terus menerus.

Mengingat hasil temuan kalung eucalyptus tersebut belum melewati uji praklinis maupun uji klinis.

"Secara teknologi saya enggak yakin itu pak. Kalau Bapak memakai (kalung) itu sekarang, nanti masyarakat jadi berlomba-lomba memakai karena menterinya memakai itu. Padahal, belum tahu kita ini," kata Mindo, Selasa (7/7/2020).

Anggota Komisi IV lainnya dari fraksi Partai Demokrat, Suhardi Duka bahkan menyindir bahwa seharusnya produk kesehatan dan obat dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan sesuai dengan tupoksi.

Menurutnya, produk inovasi kalung eucpalytus itu kurang dipercaya masyarakat karena dikeluarkan Kementerian Pertanian, yang salah satu tupoksinya menjaga ketahanan pangan.

Sebaliknya, akan terasa janggal jika Kementerian Kesehatan membuat inovasi bibit padi.

"Hanya memang tidak bagus kalau Kemenkes yang mengungkapkan soal bibit padi baru. Ini sama halnya saya kira. Kalau obat-obatan harus masuk dalam uji klinis, farmasi dan sebagainya, adalah tupoksi Kemenkes," kata Suhardi.

Namun,  Anggota Komisi IV dari fraksi Partai NasDem, Ahmad Ali justru mengapresiasi temuan tersebut.

Menurutnya, penemuan ini tidak perlu diperdebatkan, namun lain kali Kementan harus lebih hati-hati menyerbarkan informasi.

"Saya mungkin lebih tepat mengatakan ini sebagai kalung kesehatan atau apa pun namnaya, sehingga kemudian orang tidak terjebak, karena hingga saat ini dunia belum ada yang berani mengklaim penemuan betul atau efektif membunuh virus ini," kata Ahmad Ali.

Seperti diketahui, kalung eucalyptus ini belakangan disebut Kementan sebagai produk jamu pelega tenggorokan. Produk ini berfungsi sebagai aromaterapi dengan mengeluarkan aroma dari lubang kemasan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X