Usai membeberkan terkait kasus mafia tanah milik sang ibu, Dino Patti Djalal kini harus berurusan dengan pihak kepolisian. Pasalnya, dia dilaporkan oleh pihak pembeli rumah ibunya.
Laporan polisi tersebut dibenarkan oleh tim kuasa hukum pelapor, Tonin Tachta. Kasusnya berkaitan dengan pencemaran nama baik yang diduga dilakukan oleh Dino melalui media sosialnya.
"Betul laporannya. Kami sebagai kuasa hukum pelapor," kata Tonin saat dihubungi Indozone, Minggu (14/2/2021).
Baca Juga: Situs Aisha Wedding Tak Bisa Diakses, Polisi: Jejak Digital Tak Akan Hilang
Laporan polisi tersebut dibuat karena klien Tonin yakni bernama Fredy Kusnadi dituding sebagai dalang dari sindikat mafia tanah. Padahal, dia menyebut kliennya membeli rumah dengan cara sah membayar uang muka sebesar Rp500 juta dari kesepakatan jual seharga Rp11 miliar dengan metode pembayaran kredit.
"Klien kami Fredy memang benar membeli satu rumah di Jalan Antasari yang proses jual belinya dimulai dari pembayaran uang muka sebesar Rp500 juta kepada Ibu Dino, selanjutnya Fredy menebus Sertifikat atas nama keponakan atau sepupunya tersebut di koperasi simpan pinjam setelah AJB di kantor PPAT di Jakarta Selatan dan berdasarkan AJB bayar PBHT dan PBB maka dilanjutkan balik nama ke klien kami," beber Tonin.
"Setelah itu apa yang salah dan palsu? Apakah ini mafia? Dan oleh sepupu atau keponakan tersebut klien kami dilaporkan di SPKT Polda Metro Jakarta dan ditangani unit 4 Subdit 2 Ditreskrimum yang mana baru akan dipanggil untuk klarifikasi pada hari Senin tanggal 15 Februari 2021," sambung Tonin.
Laporan polisi itu sendiri teregistrasi dengan bukti nomor LP/860/II/YAN 2.5 /SPKT/PMJ dengan pelapor atas nama Julianta Sembiring dan terlapor Dino Patti Djalal. Pasal yang dilaporkan berkaitan dengan pencemaran nama baik melalui media elektronik.
