Sebuah video viral di media sosial, menampilkan rekaman seorang pria berjanggut bicara ke arah kamera, menantang seseorang yang mengenakan topi baret dengan bintang satu jika berani merusak acara yang digelar umat muslim.
Pria itu menyebut 212, tanpa menjelaskan 212 apa yang dia maksud. Dia mengaku bernama Muhammad Abdul Ghani, mantan panglima perang jihad Kota Maluku.
Dalam video itu, dia mengejek orang yang pakai topi baret berbintang satu dengan nama hewan kecoa. Ia tidak menjelaskan siapa sosok pria bertopi baret bintang satu yang ia maksud.
"Tolong sampaikan video saya kepada yang mau mengacaukan acara event muslim 212 pada hari Minggu nanti, yang pakai topi baret bintang satu. Mungkin bintang di laut. Saya bilang, 'Kamu, Mas. Kamu kecoak'. 'Eh, wajah saya kamu lihat. Saya ini yang menyelamatkan agama Islam di kota Maluku. Jangan ngaco kamu ngomong," katanya.
Pria itu mengaku tidak takut pada ribuan pasukan anggota pria yang ia tantang.
"Saya pingin jumpa di 212. Bawa pasukanmu ribuan pasukanmu. Saya sendiri. Saya akan menghadapi ribuan pasukanmu. Saya gak punya ilmu, gak punya apa-apa seperti kalian. Yang bertanya di gunung di batu. Tidak. Saya hanya punya Allah. Laillaha illallah, muhammadarrasullulah. Saya cucu kandung Komaruddin, yang merebut kota Jogja. Saya pingin liat kamu. Pingin bertemu sama kamu, sama pasukanmu, di 212," katanya.
Di akhir video, ia mengancam orang yang ia tantang, bahwa ia akan menjadi orang pertama yang meminum darahnya.
"Kalau kamu berani coba-coba menghentikan atau mengacaukan acara di 212, ingat kau, jangan pernah kau jadi provokator, jangan pernah engkau mau menghancurkan nama islam di bumi tercinta ini. Saya orang pertama yang akan meminum darahmu. Terima kasih. Salamualaikum wr wb," katanya.
.
— PEJUANG MALAM (@Socials42094022) November 22, 2020
.
Antek 212 Nantangin TNI .. Ampun bang Jago ..... ????
.
.@Puspen_TNI @DivHumas_Polri @__MV_llestari__ @03__nakula @FerdinandHaean3 @EmillyLuwita46 pic.twitter.com/BLCijcBNBB
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyebut FPI dibubarkan saja jika tidak taat dengan aturan hukum di Indonesia dan bersikap seenak-enaknya.
"Jangan coba-coba pokoknya, kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI mari," ungkap Dudung.