Heboh Sumpah Pocong di Sampang Madura, Diduga Pakai Ilmu Santet Melalui Nasi Bungkus

- Kamis, 25 Juni 2020 | 15:58 WIB
Ritual sumpah pocong di Masjid Madegan, Sampang, Madura. (Foto: Istimewa)
Ritual sumpah pocong di Masjid Madegan, Sampang, Madura. (Foto: Istimewa)

Seantero Dusun Murombuk Timur, Desa Tebbanah, Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura, dibuat heboh oleh prosesi sumpah pocong oleh dua orang kerabat mereka. Berduyun-duyun mereka datang ke Masjid Madegan, yang ada di Desa Polagan, untuk menyaksikan, Rabu (24/6/2020).

Sumpah pocong itu dilakukan oleh nama Suranten (60) dan Misriyah (71), karena keduanya dituduh menggunakan santet oleh Hikmah (21). Suranten dan Misriyah, yang masih memiliki hubungan saudara dengan Hikmah, berani menjalani sumpah pocong karena terus menerus dituduh oleh Hikmah.

Hikmah sendiri bukannya tanpa alasan dalam menuduh. Dia bilang, tenggorokan terus menerus sakit semenjak menerima bingkisan berupa nasi bungkus dari Suranten, saat hadir dalam hajatan yang digelar Misriyah dan Suranten beberapa waktu lalu.

Sebagaimana dalam setiap hajatan, Hikmah memberi bantuan, sedangkan dirinya mendapat nasi bungkus dari yang menggelar hajatan.

Setelah memakan nasi bungkus itu, Hikmah mengalami sakit tenggorokan yang tak kunjung sembuh. Dia sudah memeriksakan ke dokter, tapi tidak ada gejala apapun.

Hikmah lantas pergi ke dukun, untuk menanyakan apa yang sebenarnya dia alami. Menurut dukun tersebut, dia terkena santet.

Sejak dari situlah Hikmah lantas mencurigai pemberian dari Suranten dan Misriyah. Dia curiga dirinya terkena santet dan karenanya mendesak dua orang tua itu agar menerima tantangannya disumpah pocong setelah tidak menemukan jalan keluar atas tuduha tersebut.

Kecurigaan Hikmah kepada Suranten dan Misriyah semakin diperkuat dengan desas-desus bahwa lansia itu mendalami ilmu hitam sejak puluhan tahun lalu.

"Memang bukan sekali ini saja orang tua saya dituduh pakai ilmu hitam," ujar Juhari, anak Suranten.

Abdus Sarif, ayah Hikmah, juga mendukung langkah sumpah pocong tersebut lantaran tidak ada solusi lain untuk membuktikan tuduhan tersebut. Menurutnya, kondisi tenggorokan putrinya mulai membaik setelah dua orang tua itu disumpah pocong.

"Sekarang Hikmah sudah mulai baikan," katanya.

Ketua Takmir Masjid Madegan, Haysim Abdul Hamid mengatakan, dirinya telah mencoba agar sumpah pocong tidak sampai dilakukan sebab hal tersebut sangat sakral sekaligus berbahaya.

"Maksud saya kemarin kalau bisa jangan sampai sumpah pocong. Tapi sudah terjadi mau gimana lagi," katanya.

Sumpah pocong, kata Hamid, dapat menyebabkan kematian bagi penuduh maupun yang dituduh jika ternyata tuduhan tidak terbukti.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X