Reaksi Presiden Jokowi yang marah-marah kepada menterinya, karena kurang maksimal menangani virus corona di Indonesia. Hal itu diutarakan Presiden Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta pada Kamis (18/6/2020).
Bahkan, dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengancam akan mengambil langkah reshuffle kabinet, jika kinerja para menteri tak kunjung menunjukkan peningkatan ke arah yang lebih baik.
Jarang-jarang loh Jkw kasih kodenya se-eksplisit dan sekeras ini... Bisa-bisa sebelum pidato 16 agustus ini kejadian...https://t.co/GUBOvE5UDr
— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) June 28, 2020
Sontak saja, ancaman reshuffle dari Presiden Jokowi ini memantik reaksi dari politikus dan tokoh nasional. Salah satu yang memberikan reaksi terhadap ancaman Presiden Jokowi ini, ialah Fadli Zon.
Dalam akun Twitter-nya, Fadli menyebutkan bahwa Presiden Jokowi butuh kabinet krisis bukannya kabinet pesta.
Perlu “Kabinet Krisis” bukan “Kabinet Pesta”. https://t.co/KZ5p51DjF4
— Fadli Zon (@fadlizon) June 28, 2020
Cuitan Fadli ini berawal dari unggahan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunato Wijaya. Dalam cuitannya, Yunato menyebutkan bahwa jarang Presiden Jokowi memberikan peringatan sekeras ini.
"Jarang-jarang loh Jkw kasih kodenya se-eksplisit dan sekeras ini. Bisa-bisa sebelum pidato 16 Agustus ini kejadian," cuit Yunato.
Cuitan itu kemudian dibalas oleh Fadli dan menyebutkan bahwa Presiden Jokowi butuh kabinet krisis bukannya kabinet pesta.
"Perlu 'Kabinet Krisis' bukan 'Kabinet Pesta'," balasa Fadli.
Sontak saja, banyak warganet meninggalkan komentar di cuitan Fadli.
"Perlu Kabinet Cakap bukan PENDIAM," balas seorang warganet.
"Mari kita angkat pak @fadlizon duta sosial media Indonesia akan lebih bergengsi ketimbang menjadi Anggota DPR RI,' sambung warganet lain.