Masyarakat Dinilai Butuh Uang Tunai, Bukan Kartu Prakerja

- Senin, 24 Agustus 2020 | 14:45 WIB
Ilustrasi kartu prakerja. (prakerja.go.id)
Ilustrasi kartu prakerja. (prakerja.go.id)

Pemerintah telah menjalankan program Kartu Prakerja sebanyak lima gelombang. Terakhir, pendaftaran gelombang ke-5 program Kartu Prakerja telah ditutup pada 23 Agustus 2020, di mana sebanyak 800 ribu peserta lolos untuk mendapatkan manfaat Kartu Prakerja gelombang 5.

Namun demikian, kalangan pengamat ekonomi menilai program Kartu Prakerja itu kurang efektif, karena di saat yang sulit seperti ini, yang dibutuhkan masyarakat adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk menjaga kemampuan daya beli, bukan program pelatihan kerja seperti Kartu Prakerja.

"Yang jelas kalau kartu Prakerja itu kan disyaratkan adanya pelatihan, yang jelas kalau dari kecepatan implementasi pendistribusian bantuan, karena ada syarat, itu akan lebih lama. Padahal kita kan butuhnya cepat, sebagai orang yang di-PHK kan butuh uang cepat untuk membiayai kebutuhan," ujar Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, saat dihubungi Indozone, Senin (24/8/2020).

Permasalahan lain, lanjut Faisal, adalah besaran bantuan yang diterima peserta Kartu Prakerja. Menurutnya, karena program Kartu Prakerja mempersyaratkan bahwa peserta harus membeli pelatihan, maka secara otomatis dana yang diterima peserta untuk mendorong perekonomian semakin berkurang.

"Karena ada pelatihan, maka porsi dana yang diterima semakin berkurang. Padahal BLT ini sangat krusial untuk korban PHK, karena kan tentunya BLT lebih mengena kepada orang-orang yang kena PHK karena adanya wabah," tuturnya.

Idealnya, kata Faisal, karena Kartu Prakerja ini diperuntukkan bagi orang yang terkena PHK, maka penerima manfaat program itu seharusnya adalah semua orang yang terkena PHK, tidak peduli masyarakat miskin atau menengah, semua harus menerima manfaatnya.

"Karena orang yang terkena PHK kan daya belinya menurun. Kalau di negara lain ini adalah salah satu bansos yang prioritas," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X