Kisah Sudiro dan Sudarwanto yang Selamatkan Siswa SMPN 1 Turi Hanyut

- Rabu, 26 Februari 2020 | 12:43 WIB
Mbah Sudiro dan Sudarwanto memegang penghargaan dari Kemensos (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Mbah Sudiro dan Sudarwanto memegang penghargaan dari Kemensos (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Mbah Sudiro dan Sudarwanto alias Kodir menjadi pahlawan dengan menyelamatkan sejumlah siswa SMPN 1 Turi yang hanyut terseret arus di Sungai Sempor, Sleman.

Namun, mereka merasa berat menerima penghargaan dari Kementerian Sosial.

"Sangat berat menerima, karena yang kerja bukan hanya saya, tapi masyarakat semua. Kebetulan yang tercatat saya sama Mas Kodir," kata Mbah Sudiro usai menerima penghargaan di Sleman, pada Selasa (25/2/2020).

"Untuk itu, uang penghargaan yang kami terima akan dibagikan kepada warga yang ikut membantu," tambah Mbah Sudiro.

Mbah Sudiro mengungkapkan bahwa ia akan membagikan uang hadiah sebesar Rp10 juta dari Kemensos, untuk para warga yang turut serta membantu menyelamatkan para siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat mengikuti kegiatan susur sungai.

Sedangkan sebagian uang lainnya akan Mbah Sudiro berikan untuk Rukun Tetangga di tempat tinggalnya dan membangun masjid.

-
Mbah Sudiro dan Kodir bersama dengan Direktur perlindungan sosial korban bencana alam Kemensos RI (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

"Ini nanti saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid," ujar Mbah Sudiro.

Mbah Sudiro dan Kodir merasa bahwa mereka tak sanggup menerima penghargaan dari Kemensos. Mereka mengaku aksi itu didasari oleh niat sosial sebagai sesama manusia.

"Enggak sanggup saya sebenarnya menerima ini. Niatnya kan karena kemanusiaan," ujar Mbah Sudiro.

Kronologi penyelamatan

Mbah Sudiro yang kini berusia 72 tahun menceritakan, saat kejadian, ia sedang membersihkan makam yang ada di sekitar Sungai Sempor, Sleman.

Awalnya, Mbah Sudiro mendengar suara anak-anak berteriak. Namun, ia mengira itu adalah suara anak-anak yang sedang bercanda. Mbah Sudiro lantas menyuruh anaknya untuk datang ke asal suara teriakan itu.

-
Petugas tengah mencari siswa SMPN 1 Turi yang hanyut (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Sang anak yang langsung datang ke sungai, terkejut melihat sejumlah siswa hanyut terbawa arus sungai. Ia kemudian kembali ke tempat Mbah Sudiro dan menyampaikan bahwa ada anak-anak yang hanyut.

Tanpa berpikir panjang, Mbah Sudiro langsung menghampiri lokasi hanyutnya siswa SMPN 1 Turi, Sleman.

"Saya baru membersihkan makam. Saya sudah mau memperingatkan mereka agar naik saja karena cuaca tidak mendukung. Lalu sudah dengar anak-anak minta tolong. Anak saya langsung menghampiri, katanya anak-anak kintir (hanyut)," cerita Mbah Sudiro.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X