Simak, Bisnis Ini Cocok Buat Milenial dan Tak Bakal Rugi

- Rabu, 19 Februari 2020 | 13:45 WIB
Dewan Pakar ISED, Dr Dianta Sebayang. (INDOZONE/Sigit Nugroho)
Dewan Pakar ISED, Dr Dianta Sebayang. (INDOZONE/Sigit Nugroho)

Indonesia telah memasuki era digital ekonomi. Bahkan menurut Google, potensi digital ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga tiga kali lipat pada 2024, sejalan dengan peningkatan literasi digital di masyarakat serta terpenuhinya sarana dan prasarana digital, seperti program Palapa Ring yang digarap pemerintah. 

Meski demikian, ternyata tak melulu hanya bisnis digital saja yang bisa dijalankan milenial untuk masa depan, bisnis konvensional yang dikemas secara modern juga bisa menjadi pilihan, salah satunya adalah bisnis yang berkaitan dengan kematian. 

Hal itu diungkapkan oleh Dewan Pakar Institute of Social Economic and Digital (ISED), Dianta Sebayang dalam workshop start up dan bisnis digital yang diselenggarakan ISED di Jakarta, Rabu (19/2/2020). 

Menurut Dianta, salah satu keunggulan dari bisnis yang berhubungan dengan kematian adalah adanya fakta tak terbantahkan bahwa semua orang pada akhirnya akan menemui kematian. 

-
Ilustrasi (Unsplash.com/Helloquence)

"Karena ini masalah budaya, budaya dimana kita tidak boleh tawar menawar terkait dengan urusan kematian. Kalau misal ada yang meninggal di RS, berapapun biayanya pasti dibayar. Tidak akan karena mahal terus mereka pindah tempat untuk memandikan dan lain-lain," ujar Dianta menjawab pertanyaan indozone, disela-sela diskusi ISED di Jakarta, Rabu (19/2/2020). 

Tak hanya itu, bisnis pemakaman mewah dengan fasilitas VVIP juga trennya terus meningkat. Ia menyebut, pada zaman dahulu adalah hal yang tabu untuk membicarakan soal kematian. Namun demikian kondisi saat ini justru sebaliknya, banyak orang yang sudah mempersiapkan kematian dari jauh-jauh hari dengan memesan tempat di pemakaman elit dan lainnya. 

"Pemainnya sedikit dan pemain-pemain itu tidak berkompetisi. Misalnya saja rumah sakit, itu kan sudah punya pangsa pasar sendiri-sendiri. Tentunya hal ini yang kemudian saya katakan bahwa bisnis kematian itu menguntungkan," pungkasnya. 

-
Ilustrasi (Unsplash.com/Helloquence)

Sebagaimana diketahui, di luar negeri sendiri, salah satunya di Prancis, bisnis kematian adalah salah satu bisnis yang dijalankan oleh milenial. Beragam konsep pelayanan kematian mereka jalankan untuk menarik pasar, salah satunya melalui aplikasi start up

Bahkan, dikutip dari BBC, dari sebuah survey yang dilakukan Institut Nasional Statistik dan Studi Ekonomi di Prancis, lebih dari 770.000 kematian diperkirakan akan terjadi pada tahun 2050. Jumlah ini naik signifikan dari angka 531.000 pada tahun 2000. 

Sebuah studi pada 2018 yang dilakukan kelompok konsultan Prancis juga menunjukkan bahwa pendapatan dari sektor pemakaman tumbuh 25% antara tahun 2006 hingga 2016. Adapun pada tahun 2018, pangsa pasar bisnis pemakaman bernilai hingga €2,5 miliar.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X