Data dari Kantar Worldpanel Indonesia menyebutkan ada 24 negara yang disurvei dengan tujuh isu lingkungan hidup, Indonesia menjadi negara dengan isu bahaya kantong plastik paling tinggi. Sementara China fokus kepada food safety. Sayangnya, meskipun isu kantong plastik menjadi paling hot dibicarakan oleh warganya, tetapi 88 persen warga Indonesia justru tak peduli dengan sampah tersebut.
Menurut, Direktur Expert Solution Kantar Worldpanel Indonesia Johan Pangaribuan, 88 persen orang tersebut tak melakukan aksi apapun setelah mengakui bahwa sampah plastik sangat berbahaya.
"Jadi kita tanya apa yang mereka lakukan setelah itu? mereka tidak melakukan apapun untuk mengurangi, misalnya mengurangi botol tertentu, kantong plastik tertentu gitu lho. Jadi mereka enggak melakukan apapun" ujarnya dalam acara B Corp Forum, di Gedung Graha Niaga Thamrin, Kamis (5/12).
Jadi hanya sekitar 12 persen warga Indonesia yang peduli dan mau melakukan aksi untuk mengurangi sampah, itu pun ungkapnya adalah beberapa orang itu masuk dalam lingkaran aktivis. Tak hanya isu sampah plastik, urutan isu kedua yang paling banyak dibicarakan adalah polusi udara kemudian polusi air.
Dalam survei tersebut juga ditanya, siapa pihak yang paling bertanggung jawab mereka menuding pemerintahlah yang paling bertanggung jawab dalam masalah sampah di Indonesia.
Survei ini melibatkan mereka kalangan ibu rumah tangga, hal ini sengaja agar disesuaikan dengan data pembelian mereka untuk konsumen.
"Mereka adalah pengguna plastik paling besar, mulai detergen, pewangi, sampai sachet sampo dan lain sebagainya. Botol-botol plastik dan lain sebagainya, nah mereka itu paling aware dengan bahaya sampah plastik, tetapi enggak tahu mau melakukan apapun," tuturnya.
