Jumlah Ponsel Aktif di Indonesia Terdata Melebihi Total Penduduknya

- Rabu, 19 Februari 2020 | 13:56 WIB
Ilustrasi main smartphone/Digital Trends.
Ilustrasi main smartphone/Digital Trends.

Institut of Social Economic and Digital (ISED) menemukan fakta bahwa jumlah ponsel aktif di Indonesia mencapai 355,5 juta unit yang aktif digunakan untuk berselancar di dunia maya.

Jumlah ini bahkan melebihi angka populasi di Indonesia yang hanya sekitar 268,2 juta orang. Sementara itu jumlah pengguna internet aktif di Indonesia mencapai sekitar 150 juta orang. 

"Artinya satu orang dapat menggunakan ponsel lebih dari satu unit. Data ini juga menunjukkan bahwa pasar ekonomi digital di Indonesia sangat besar," ujar Dewan Pakar ISED, Dr. Dianta Sebayang, dalam workshop start up dan digital ekonomi yang diselenggarakan ISED di Jakarta, Rabu (19/2/2020). 

Dianta mengatakan, perlu kebijakan proaktif dari pemerintah untuk memanfaatkan momentum industri digital, agar kontribusinya bisa lebih besar lagi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 

"Target 1.000 startup yang dirilis pemerintah saya kira realistis tercapai. Cuma menurut saya, bukan fokus pada kuantitas tapi kualitas, sehingga bisa diharapkan bisa menguntungkan dan lebih bisa menyerap angkatan kerja," tuturnya. 

Senada dengan itu, Direktur ISED, Julie Trisnadewani mengatakan, sejumlah tantangan memang harus dihadapi agar Indonesia bisa memanfaatkan momentum dan peluang digital ekonomi tersebut. Salah satunya adalah meningkatkan literasi digital hingga ke pelosok-pelosok, agar perekonomian digital bisa merata. 

"Masalahnya adalah, di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang dan lainnya, ini sudah sangat maju. Tapi di pelosok daerah, 17 ribu pulau lebih, ini ada yang baru dapat sinyal," kata dia. 

Namun demikian, lanjutnya, jika dilihat dari upaya pemerintah saat ini melalui pengembangan infrastruktur digital hingga ke pelosok daerah, termasuk juga program internet masuk desa oleh Kominfo dan Kemendes, hal ini dirasa sudah cukup baik.

Kedepan, kata Trisnadewani, perlu didorong kembali literasi digital di daerah-daerah, agar jarak atau gap tingkat pengetahuan digital dengan di perkotaan bisa lebih dipangkas. 

"Karena teknologi digital ini cepat sekali berkembang. Kebayang nggak sih kalau di daerah itu belum memulai untuk terbiasa dengan teknologi digital. Sudah pasti kesenjangan ekonomi akan semakin meningkat. Maka itu, ini adalah tanggung jawab bersama, ISED ingin mengambil bagian dalam hal itu juga," pungkasnya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X