Kisah Tragis Penculikan Anak karena Sang Ibu Terlambat Jemput Sekolah

- Sabtu, 22 Februari 2020 | 15:22 WIB
Fatima, anak berusia tujuh tahun yang tewas usai diculik (REUTERS/Edgard Garrido)
Fatima, anak berusia tujuh tahun yang tewas usai diculik (REUTERS/Edgard Garrido)

Sebagai orang tua, sudah seharusnya bisa menjaga dan mengawasi anak dengan baik agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Namun sayangnya, meski orang tua sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga anaknya, selalu saja ada insiden yang tak mengenakkan. Seperti halnya cerita ibu yang ada di Meksiko ini.

-
Magdalena merasa sedih atas kepergian anaknya (REUTERS/Edgard Garrido)

Seorang ibu bernama Magdalena Anton, harus kehilangan anaknya, Fatima Cecilia Aldrighett Anton karena jadi korban penculikan. Kejadian tragis ini bermula saat Magdalena terlambat 20 menit untuk menjemput Fatima pulang sekolah.

Fatima dikabarkan hilang pada (11/2/2020) usai diantar Magdalena pergi sekolah. Namun, saat jam pulang sekolah Magdalena terlambat 20 menit untuk menjemput karena sedang terjebak macet di jalan.

-
Fatima, korban penculikan (CEN)

Setibanya di sekolah, Magdalena tak menemukan anaknya di tempat biasa. Magdalena yang merasa panik kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Namun, aparat polisi mengaku tak bisa melakukan pencarian karena belum 24 jam.

Magdalena sebenarnya sempat merasa kecewa dan sedih. Namun, ia tetap berusaha untuk mencari sang buah hati yang baru berusia tujuh tahun. Sayangnya, usahanya tak membuahkan hasil yang manis. Seminggu kemudian, Fatima ditemukan tak lagi bernyawa terbungkus dalam kantong plastik.

Gadis berusia tujuh tahun itu ditemukan meninggal dunia dalam sebuah kantong plastik sampah di sebelah selatan Mexico City.

Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian, Fatima terlihat digandeng oleh seorang perempuan yang diduga sebagai penculik. Perempuan itu kemudian mengajak Fatima untuk pergi dari sekolah menyusuri sebuah jalan. Hingga akhirnya, Fatima dan perempuan itu masuk dalam sebuah rumah.

Bermodalkan dari rekaman CCTV inilah, pihak polisi kemudian melakukan penyelidikan. Polisi juga menyebarkan rekaman CCTV itu ke publik. Bahkan, pemilik rumah yang disinggahi oleh pelaku sempat diinterogasi oleh polisi. Namun, sang pemilik rumah mengatakan bahwa pelaku tinggal di sebuah apartemen di Xochimilco, tak jauh dari kediaman Fatima.

Setelah mendapatkan informasi, polisi kemudian menggeledah apartemen yang ternyata sudah ditinggalkan oleh pelaku dan menemukan sejumlah barang bukti, seperti foto, sepatu, baju Fatima dan pakaian yang digunakan oleh pelaku saat kejadian penculikan.

-
Potret sayembara dari polisi untuk menemukan pelaku penculikan Fatima (Fiscalia General de Jsuticia de la Ciudad de Mexico)

Sebelumnya, polisi sempat menawarkan hadiah senilai Rp14 miliar bagi siapa saja yang bisa memberi informasi tentang pelaku. Tak hanya menyebarkan rekaman CCTV, polisi juga mengumumkan wajah pelaku penculikan Fatima. Hingga akhirnya pada Rabu (15/2/2020), dengan menggunakan bantuan drone, polisi berhasil menemukan tersangka.

Wali Kota Meksiko, Claudia Sheinbaum mengungkapkan bahwa pelaku telah ditahan di sebuah kota dekat negara bagian Meksiko.

-
Pelaku penculikan Fatima (Mexico Prosecutor's Office)

"Tersangka pelaku pembunuhan terhadap anak perempuan Fatima Cecilia [Aldrighett] ditahan di sebuah kota dekat negara bagian Meksiko berkat bantuan Garda Nasional," tulis Claudia dalam akun Twitter-nya.

Kejadian nahas ini tentu saja membuat warga Meksiko marah. Sebelum ditemukan, mereka bahkan menggelar kampanye untuk menemukan Fatima. Tagar #Fatima dan #JusticiaparaFatima pun jadi viral di Twitter.

Magdalena Anton menyayangkan sikap aparat kepolisian yang tak langsung mencari Fatima saat ia membuat laporan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X