Biaya Ambulans Mahal Rp 15 Juta, Keluarga Takut Jenazah Ditolak Warga Dimakamkan di TPU

- Selasa, 14 April 2020 | 16:33 WIB
Pemulangan jenazah diduga pasien corona keluarkan uang Rp 15 juta. (Facebook/Asep Suparman)
Pemulangan jenazah diduga pasien corona keluarkan uang Rp 15 juta. (Facebook/Asep Suparman)

Pada saat pandemi, biaya ambulans dibanderol cukup mahal untuk pasien orang dalam pengawasan (ODP) corona atau COVID-19 hingga jadi viral di media sosial.

Keluarga mengaku ikhlas mengeluarkan dengan tarif yang tidak sedikit yakni Rp 15 juta untuk pemulangan jenazah hingga pemakaman.

"Ini dari persetujuan kami sendiri, bukan dari pak Erik atau siapa pun," Derianto keponakan pasien yang meninggal diduga akibat corona yang dihubungi INDOZONE, Rabu (14/4/2020).

Derianto mengatakan bahwa pihak keluarga memutuskan untuk memakamkan jenazah di tanah wakaf yang mereka tunjuk.

Baca juga: Viral Keluarga Keluarkan Rp 15 Juta Biaya Ambulans, Urus Jenazah Diduga Akibat Covid-19

Mereka tidak ingin ambil resiko jika jenazah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang ditunjuk oleh pemerintah untuk pasien COVID-19. Mereka khawatir jika ada penolakan dari warga hingga urusannya berkepanjangan.

-
Kwitansi biaya ambulance senilai Rp 15 juta. (Facebook/Asep Suparman)

 

"Pihak keluarga meminta untuk dimakamkan di pemakaman wakaf, karena pasien baru ODP belum PDP. Jadi masih meragukan (status positif corona). Artinya dari pihak keluarga meminta untuk dimakamkan di tanah wakaf," katanya.

Sementara itu katanya, untuk memenuhi permintaan keluarga itu pihak rumah sakit RS Bhakti Asih tidak mengizinkan menggunakan fasilitas ambulans mereka untuk memakamkan di tanah wakaf.

"Nah dari pihak rumah sakit tidak mungkin memberikan izin. Artinya melanggar aturan, kan nantinya gitu," ujar Derianto.

Makanya dari itu keluarga memutuskan untuk mencari jalan atau alternatif lain yakni menyewa ambulans dari pihak swasta.

Baca juga: Biaya Ambulans Dibanderol Rp 15 Juta Buat Pasien Meninggal Akibat Corona, Ini Rinciannya

Sementara itu Erik perwakilan Tangerang Ambulance Servie membenarkan kalau ada keluarga pasien meninggal menggunakan jasa mereka.

"Iya dengan tim saya semua, betul. Tadinya mau di makamkan di TPU, tapi takutnya ditolak warga. Saya bilang (ke keluarga) pakai tim saya semua termasuk dengan peti mati," kata Erik, Selasa (14/4/2020).

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X