Operator Alat Berat Hilang Diduga Tertimbun Material Vulkanik Gunung Semeru yang Erupsi

- Rabu, 2 Desember 2020 | 19:45 WIB
Sejumlah Tim SAR melakukan pencarian terhadap operator alat berat yang dikabarkan hilang di Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (2/12/2020). (ANTARA/ VJ ANTARA Hamka Agung)
Sejumlah Tim SAR melakukan pencarian terhadap operator alat berat yang dikabarkan hilang di Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (2/12/2020). (ANTARA/ VJ ANTARA Hamka Agung)

Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali erupsi. Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu terus mengeluarkan awan panas pada Rabu (2/12/2020). 

Karena kejadian tersebut operator atau sopir alat berat dikabarkan hilang di sekitar areal pertambangan pasir di kawasan Besuk Kobokan. 

Sekretaris Kabupaten Lumajang Agus Triyono menyebut saat ini Tim SAR bersama TNI-Polri dan relawan tengah melalukan penyisiran di kawasan Besuk Kobokan untuk mencari operator alat berat itu.

"Hari ini Basarnas, TRC dan relawan bersama TNI-Polri melakukan penyisiran untuk mencari informasi belum ditemukannya seorang operator alat berat di areal pertambangan pasir itu," kata Agus Triyono usai meninjau lokasi Curah Kobokan, seperti dilansir dari Antara pada Rabu (2/12/20).

Menurutnya tim gabungan melakukan penyisiran untuk menemukan tanda-tanda keberadaan operator alat berat yang dikabarkan hilang saat terjadinya guguran lahar panas yang menerjang jalur pertambangan pasir.

"Saya mengimbau pemilik tambang dan pekerjanya untuk bersabar agar tidak melakukan aktivitas di kawasan jalur pertambangan yang dilalui lahar panas Gunung Semeru karena dapat berbahaya bagi keselamatan," tutur Agus. 

Agus menjelaskan sebanyak sembilan alat berat di areal pertambangan pasir tertimbun luncuran material vulkanik Gunung Semeru. 

Kini petugas juga berusaha mengevakuasi dua kendaraan yang juga tertimbun.

Sementara Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Jatim Wawan Hadi Siswoyo menyebut informasi dari warga awalnya ada tiga petugas operator yang menjalankan alat berat saat terjadinya erupsi Gunung Semeru.

"Sebenarnya warga sudah memperingatkan kepada tiga operator itu, namun mereka mengabaikan. Saat terjadi luncuran awan panas hingga mengarah ke Curah Kobokan, dua operator berhasil ditemukan warga dalam keadaan selamat," kata Wawan.

Ia menjelaskan pihak BPBD Lumajang belum bisa memastikan apakah satu operator alat berat tersebut tertimbun lahar panas Semeru atau tidak, namun pihaknya membuat laporan berdasarkan informasi kedua operator yang selamat bahwa satu operator dinyatakan hilang.

"Tim gabungan Basarnas terus melakukan penyisiran dan kami juga meminta aparat kepolisian untuk menelusuri apakah operator tersebut benar-benar hilang atau berada di tempat lain saat erupsi Semeru," tambah Wawan.

Gunung Semeru erupsi mengeluarkan guguran awan panas pada Selasa pukul 01.23 WIB.

Sebanyak 550 warga yang berada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang yang terkena dampak sempat mengungsi di sejumlah lokasi yang aman.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X