Viral Berita Percakapan Polisi untuk Membunuh HRS, Ini Tanggapan Polda Metro

- Rabu, 9 Desember 2020 | 13:09 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah).

Sebuah berita viral di lini massa maupun aplikasi kirim pesan dengan mengatasnamakan media detik.com. Isi berita hoaks itu berkaitan dengan hacker yang berhasil membongkar isi percakapan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang membahas rencana pembunuhan ke Habib Rizieq Shihab (HRS).

"Beredar di sosmed bahwa ada salah satu media yang menuliskan tentang viral hacker yang membocorkan percakapan Pak Kapolda Metro Jaya, medianya adalah media detik com ini beredar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/12/2020)

Yusri mengatakan isi dari berita viral itu yakni seorang hacker yang berhasil membongkar percakapan Kapolda Metro. Percakapannya disebut-sebut membahas rencana pembunuhan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

-
Tampilan berita hoaks. (Dok Humas Polda Metro Jaya).

Baca Juga: Laskar FPI Ditembak Mati Polisi Dimakamkan, Raden M Syafi'i Sebut Mereka Para Mujahid

"Bahwa ada percakapan WA Pak Kapolda Metro Jaya dalam satu WAnya ini saya jelaskan bahwa ini adalah berita tidak benar. Viral hoaks membocorkan WhatsApp perihal pembunuhan HRS oleh anggota kepolisian," ungkap Yusri.

Pihak kepolisian sendiri langsung mengkonfirmasi terkait info itu ke media detik.com. Hasilnya menyebutkan jika redaksi detik.com tidak pernah mengeluarkan berita viral tersebut.

"Saya sudah konfirmasi ke media detik.com dari media pun menyatakan tidak pernah memberitakan seperti ini dan ini editan. Ini diedit karena media tersebut tidak pernah mengeluarkan berita ini," kata Yusri.

Rencana tindak lanjut dari Polda Metro Jaya sendiri yaitu melakukan penyelidikan. Polisi saat ini tengah mencari pembuat atau yang mengedit berita hoaks tersebut.

"Kami akan lakukan pendalaman ini semuanya untuk kita cari siapa pelakunya. Karena ini sudah beredar luas di medsos," pungkas Yusri.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X