Heboh Pertarungan Catur Dewa Kipas vs GM Irene, UAS Pernah Nyatakan Catur Itu Haram

- Selasa, 23 Maret 2021 | 13:07 WIB
Ustaz Abdul Somad saat menyampaikan ceramah. (Instagram/UAS)
Ustaz Abdul Somad saat menyampaikan ceramah. (Instagram/UAS)

Heboh pertandingan catur antara Dewa Kipas panggilan dari Pak Dadang Subur melawan Grandmaster Irene Sukandar membuat orang berbondong-bondong menyaksikannya secara langsung via Livestreaming Youtube Deddy Corbuzier.

Tak tanggung-tanggung pertarungan itu pun menyedot 1,2 juta penonton secara langsung. GM Irene kemudian muncul sebagai pemenang mengalahkan Dewa Kipas dalam tiga babak.

Siapa mengira Ustaz Abdul Somad pernah menyebut catur sebagai perbuatan yang menyia-yiakan waktu dan dinilai haram.

Ceramah UAS yang diunggah oleh channel Youtube Teman Ngaji pada 26 Juli 2017.

Dalam video 'Hukum Main Domino dan Catur, Ustaz Abdul Somad Lc. MA' itu, UAS merespons pertanyaan dari salah satu peserta yang hadir.

"Taz, boleh nggak mau main domino? Nah dalam mazhab Hanafi mengharamkan dadu dan catur, itu menghabiskan waktu," ujar UAS.

UAS pun mewanti-wanti kalau ada yang tersinggung dengan pernyataan tersebut. Namun dia menyerahkan itu kepada siapapun yang ingin berkomentar.

"Masa olahraga, tapi bengong sampai tiga jam, aduh, mau persatuan catur nanti marah sama saya terserahlah," kata UAS.

"Banyak yang dipikirkan itu pion-pion bisa selamat, kalau memang masalah ketangkasan banyak ketangkasan yang lain. Dadu dan catur sifatnya permainan," ujarnya.

Menurutnya dadu dan catur sifatnya permainan, hingga fatwa permainan itu masuk dalam kategori haram dengan menetapkan sesuatu yang sudah ada hukumnya melalui titik persamaan.

Sambil berseloroh saat menjawab pertanyaan jamaah apakah dirinya pernah main domino, UAS menjabarkan pernah menyabet piagam pemain domino terbaik.

"Pernah, saya punya piagam pemain domino terbaik, ada saya simpan," ungkapnya disambut tawa oleh peserta yang hadir.

Namun dia menegaskan kalau dirinya telah menempuh pendidikan di pondok pesantren hingga tidak sempat ada waktu bersama teman-temannya untuk bermain catur.

"Saya belajar di pondok pesantren, kami dipaksa untuk serius belajar. Jadi saya selalu diuntungkan oleh keadaan," bebernya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X