Panas! Dubes Israel Pergi saat Erdogan Kritik Penindasan Terhadap Palestina di Sidang PBB

- Rabu, 23 September 2020 | 16:03 WIB
Ilustrasi: Presiden Erdogan berbicara para Sidang PBB ( Foto file - Anadolu Agency )
Ilustrasi: Presiden Erdogan berbicara para Sidang PBB ( Foto file - Anadolu Agency )

Ada hal menarik yang terjadi pada Sidang Majelis Umum Ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (22/9/2020).

Ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pidatonya secara virtual, Duta Besar Israel Gilad Erdan meninggalkan ruangan sidang di New York, Amerika Serikat.

Tepatnya saat Erdogan habis-habisan kebijakan Israel yang dianggap "penindasan, kekerasan dan intimidasi" Israel terhadap Palestina.

Dilansir dari kantor berita Turki Anadolu Agency, Erdogan mengkritik 'tangan kotor' Zionis yang menyentuh tanah Yerusalem.

Tempat tersebut diketahui rumah suci bagi tiga agama besar. Erdogan menyebut kebijakan Israel semakin berani.

“Rakyat Palestina telah menolak kebijakan penindasan, kekerasan dan intimidasi Israel selama lebih dari setengah abad,” ujar Erdogan dikutip dari Anadolu Agency.

“Ketika sertifikat penyerahan (Yerusalem oleh AS), yang coba diterapkan terhadap Palestina atas nama 'Kesepakatan Abad Ini' ditolak, kali ini Israel mempercepat upayanya untuk menaklukkan benteng dari dalam dengan bantuan sekutunya,” sambung Erdogan.

Erdogan menegaskan, Turki tidak akan mendukung rencana apa pun tanpa mendapat persetujuan dari rakyat Palestina.

Partisipasi beberapa negara di kawasan ini tidak berarti lebih dari sekadar melayani upaya Israel untuk mengikis parameter dasar internasional.

Negara-negara yang menyatakan niat mereka untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem bertentangan dengan resolusi PBB dan hukum internasional dan sikap mereka telah membuat konflik itu semakin rumit.

Masalah Palestina hanya dapat diselesaikan dengan pembentukan Negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan berkelanjutan secara geografis di mana ibu kotanya adalah Yerusalem Timur berdasarkan kesepakatan perbatasan pada 1967.

“Mencari solusi lain selain ketentuan itu adalah sia-sia, tindakan sepihak, tidak adil," tukas Erdogan.

Artikel Menarik Lagi:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X