PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V akan membuat program 'Uyah' (Garam) Tradisional di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali sebagai salah satu program daerah dengan tujuan wisata alternatif.
Hal itu disampaikan langsung oleh Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji dalam keterangan persnya di Denpasar, Jumat (25/9/2020).
"Saat ini jumlah petani garam hanya tinggal 16 orang, hal ini disebabkan karena perkembangan pesat di sektor pariwisata yang menyerap banyak tenaga kerja sehingga menarik minat petani garam untuk beralih profesi. Apalagi di Desa Kusamba merupakan desa dengan jumlah petani garam yang banyak," katanya, dilansir dari Antara, Jumat (25/9/2020).
Selain itu, Rustam juga menjelaskan bahwa program itu berada di Desa Kusamba yang memiliki jumlah petani garam cukup banyak. Hampir sekitar 100 orang petani. Tak hanya itu saja, Desa Kusamba juga merupakan satu dari 12 desa yang berada di wilayah Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung yang berdekatan dengan Integrated Terminal (IT) Manggis.
Program pemberdayaan masyarakat ini pun dilaksanakan sebagai upaya untuk memulihkan ekonomi di daerah tersebut.
"Dari kondisi yang ada di Desa Kusamba itu , maka dengan Program Uyah Tradisional Kusamba bisa memberikan peluang bagi potensi pariwisata di desa ini," kata Rustam.
"Dengan tradisi mata pencaharian tradisional yang sudah melekat sebagai wilayah asal petani garam. Program ini bertujuan untuk menjadikan Desa Kusamba menjadi daerah tujuan wisata alternatif, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani garam," jelasnya.
