Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi teror. Kali ini dengan cara melakukan rentetan tembakan ke arah rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penembakan pendeta di Intan Jaya, Papua. Dari insiden ini, seorang anggota TNI dan seorang dosen terkena tembakan dari KKB.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan insiden itu bermula saat TGPF kembali dari TKP pembunuhan pendeta mengarah ke wilayah Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya. Ditengah perjalanan, rombongan TGPF ditembaki oleh KKB.
"Tim ditembaki oleh Kelompok Kriminal Bersenjata maka terjadi kontak tembak antara KKB dengan tim Pengawal TGPF," kata Kombes Kamal kepada Indozone, Sabtu (10/10/2020).
Insiden baku tembak itu terjadi kemarin sekitar pukul 15.45 WIT. Sedangkan TGPF sendiri sudah berada di Kabupaten Intan Jaya pada Kamis, (8/10/2020) dan sempat menggelar rapat dengan Forkopimda.
Lebih jauh mengenai korban akibat baku tembak itu, Kamal menyebut tidak ada korban jiwa. Kedua korban pun dilarikan ke rumah sakit.
"Atas kejadian itu dua orang terkena tembakan masing-masing. Selanjutnya kedua korban dievakuasi ke RSUD Sugapa untuk mendapatkan perawatan medis," beber Kamal.
Kedua korban itu antara lain Dosen UGM atas nama Bambang Purwoko yang terkena tembakan pada bagian kaki kiri. Sedangkan satu korban lagi bernama Sertu Faisal yang terkena tembakan pada bagian tubuh sebelah kiri.
"Saat ini kedua korban telah mendapat perawatan medis di RSUD Sugapa. Situasi disekitar Distrik Sugapa pasca kejadian aman terkendali," kata Kamal.
Seperti diketahui, seorang pendeta di Kabupaten Intan Jaya dikabarkan tewas ditembak oleh orang tidak dikenal. Polisi menduga aksi itu dilakukan oleh KKB dan bukan TNI.
Belakangan disebut Polda Papua jika KKB menyebar fitnah melalui media sosial dengan menyebut pelaku penembakan pendeta itu adalah TNI. Polda Papua dengan tegas menyebut pelaku penembakkan itu bukanlah dari pihak TNI.
