Kurun Sebulan, BKSDA Maluku Sudah Lepaskan 163 Ekor Satwa ke Alam Liar

- Senin, 1 Maret 2021 | 22:07 WIB
BKSDA Maluku melepasliarkan puluhan ekor satwa liar, di kawasan suaka alam Tanjung Sial, Kabupaten Seram Bagian Barat.  ANTARA/HO-BKSDA Maluku
BKSDA Maluku melepasliarkan puluhan ekor satwa liar, di kawasan suaka alam Tanjung Sial, Kabupaten Seram Bagian Barat. ANTARA/HO-BKSDA Maluku

Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku telah melepasliarkan sebanyak 163 ekor satwa liar berbagai jenis periode Januari-Februari 2021.

Informasi ini disampaikan Kepala BKSDA Maluku Danny H Pattipeilohy, Senin (1/3/2021).

"Sebanyak 163 ekor satwa liar telah kami lepasliarkan ke habitatnya di periode Januari-Februari 2021. Sedangkan di sepanjang tahun 2020 sebanyak 444 satwa liar juga telah dilepasliarkan," kata Danny dilansir dari ANTARA.

Danny mengatakan, pihaknya telah melepasliarkan 35 ekor satwa liar di kawasan suaka alam Tanjung Sial, Kabupaten Seram Bagian Barat pada akhir Februari 2021.

Puluhan satwa liar yang dilepasliarkan yakni sembilan ekor rusa timor (Cervus timorensis), delapan ekor nuri bayan (Eclectus roratus) dan tujuh ekor kakatua Maluku (Cacatua moluccensis).

Selain itu, enam ekor perkici pelangi (Trichoglossus haematodus), tiga ekor nuri maluku (Eos bornea) dan dua ekor kasuari (Casuarius casuarius).

Puluhan ekor satwa liar yang dilepaskan ke habitatnya itu merupakan satwa hasil sitaan BKSDA Maluku di wilayah kerja Resort Pulau Ambon serta hasil kegiatan translokasi dari Balai Besar KSDA Jawa Timur.

Sejumlah satwa yang dilepasliarkan itu juga merupakan satwa peliharaan dari Fakultas Pertanian Universitas Pattimura dan warga yang diserahkan ke BKSDA.

"Satwa yang dilepasliarkan terdiri dari rusa timor sembilan ekor, delapan ekor nuri bayan, tujuh ekor kakatua, tiga ekor nuri Maluku dan dua ekor kasuari," kata Danny.

Danny mengaku, puluhan satwa yang dilepasliarkan itu merupakan jenis yang dilindungi undang-undang.

"Penyebaran alaminya berada di wilayah kepulauan Maluku termasuk di Pulau Seram," katanya.

Pihaknya berharap, upaya pelepasliaran puluhan satwa liar itu dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut melestarikan.

"Kami berharap kegiatan pelepasliaran ini dapat menjadi edukasi dan pesan untuk masyarakat sekitar agar turut melestarikan sumber daya alam khususnya satwa liar endemik Kepulauan Maluku," tandasnya.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X