Kinerja Menteri Dinilai Buruk, Relawan Jokowi Minta Presiden Segera Lakukan Reshuffle

- Sabtu, 4 Juli 2020 | 17:54 WIB
Menteri kabinet Jokowi (ANTARANEWS)
Menteri kabinet Jokowi (ANTARANEWS)

Founder Rumah Nawacita, Raya Desmawanato, mengatakan presiden Jokowi harus segera merealisasikan pernyatannya untuk mereshuffle kabinet Indonesia Maju. Ia menilai kabinet saat ini tidak memiliki power untuk melakukan perubahan.

"Jadi tidak ada menteri yang menonjol baik dari partai politik maupun dari profesional," kata Raya dalam diskusi virtual di Jakarta, Sabtu (4/7/2020). 

Raya memandang, bahwa hampir seluruh menteri Jokowi tidak menunjukkan prestasi kerja yang memuaskan. Kata dia, reshuffle tidak hanya di level kementerian tetapi hingga level staf, penasihat, hingga KSP.

Raya menerangkan, kemarahan Jokowi dalam rapat kabinet menjadi bukti evaluasi jujur seorang presiden terhadap kinerja pembantunya atau jajaran dibawahnya. Meski demikian, ia menyadari bahwa reshuffle merupakan hal yang normal dilakukan oleh seorang pimpinan tertinggi negara terutama untuk memaksimalkan kerja pemerintahnya. 

"Masa training sembilan bulan bekerja ini masa evaluasi yang jujur terhadap kinerja para pembantu negara," tuturnya. 

Dia menambahkan, bahwa saat ini pembantu presiden hanya membebani keuangan negara atau APBN. terlebih dengan tidak maksimalnya kinerja terutama dalam menangani kasus pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia. 

"Ini justru bakal membebani negara dan APBN saja, ditengah masih banyak rakyat yang alami kesusahan," ungkapnya. 

Selain itu, Raya juga meminta dalam melakukan reshuffle Presiden Jokowi tidak boleh tunduk pada elit parpol dan oligarki korporasi. Kerena itu reshuffle murni keinginan dan hak preogratif presiden. 

"Kalau lakukan reshuffle tidak boleh tunduk pada elite parpol dan oligarki korporasi. Ingat presiden Jokowi itu didukung oleh rakyat," lanjut dia. 

-
Jajaran menteri kabinet Jokowi (Istimewa)

Menurut dia, presiden harus merekrut orang-orang yang loyal kepadanya, profesional, dan berkompeten. Sehingga mereka dapat bekerja secara maksimal menjalankan visi presiden. 

"Kalau reshuffle ini dilakukan maka pembantu presiden termasuk stafsus harus memiliki target kerja yang terukur yang bisa dikontrol oleh publik," pungkasnya. 

Sebelumnya, pada 18 Juni 2020, beredar video kemarahan Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara. Dalam pidatonya Jokowi menyampaikan sejumlah hal salah satunya ancaman reshuffle terhadap kabinet kerjanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X