Sebuah rumah Indianapolis, Amerika Serikat menjadi target penembakan massal pada Minggu pagi lalu. Setidaknya ada lima orang yang menjadi korban dalam penembakan tersebut, termasuk seorang wanita hamil beserta janinnya, seperti yang dilaporkan aparat setempat.
Melansir AP News, polisi sempat menerima laporan warga terkait aksi penembakan tersebut sekitar pukul 4 pagi. Dalam rangka menyelidiki, polisi awalnya menemukan seorang remaja laki-laki dengan luka tembak, kata Sersan Shane Foley dari Departemen Kepolisian Metropolitan Indianapolis.
Foley kemudian menerima informasi dan memeriksa sebuah rumah terdekat, di mana mereka menemukan beberapa orang dewasa tewas di dalam karena luka tembak.
Setidaknya ada lima korban tewas. Kezzie Childs, 42, Raymond Childs, 42, Elijah Childs, 18, Rita Childs, 13, dan Kiara Hawkins, 19, dan anak yang belum lahir dari Hawkins dinyatakan meninggal setelah ditemukan di rumah tersebut, kata Foley.
Baca Juga: Kasus Penembakan Enam Laskar FPI Dibawa ke ICC, Ini Kata Komnas HAM
Hawkins pertama kali dibawa ke rumah sakit daerah, tetapi dia dan anaknya yang belum lahir meninggal meskipun ada upaya penyelamatan nyawa.
Tidak ada tersangka yang ditahan hingga Minggu malam. Namun pada Senin (25/1/2020), polisi Indianapolis menangkap seorang anak laki-laki berusia 17 tahun sebagai tersangka pembunuhan lima orang tersebut, termasuk wanita yang sedang hamil.
Departemen Kepolisian Metropolitan Indianapolis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa nama tersangka pembunuhan hari Minggu itu "tidak akan dirilis saat ini karena tersangka masih remaja. Selain itu, polisi menyebut tidak ada orang lain yang diyakini terlibat selain remaja yang dimaksud.
Juru bicara kepolisian, Aliya Wishner mengatakan pada bahwa tersangka yang ditahan berbeda dengan remaja laki-laki yang sama seperti yang polisi temukan dalam keadaan terluka pada hari Minggu sebelum mayat para korban ditemukan.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada kejelasan mengapa remaja itu menembak lima orang tersebut.
