Pemprov DKI bersama berbagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan di Ibu Kota, menjamin ketersediaan dan keamanan pangan di Jakarta menjelang bulan Ramadan yang diperkirakan mulai pada pertengahan April 2021.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, menyebutkan bahwa komitmen Pemprov DKI, dan BUMD di DKI untuk memastikan ketersediaan pangan yang mudah didapat dan harga yang bisa dijangkau.
"Artinya menjelang Ramadan ini pangan dapat dipenuhi dan tidak ada kenaikan signifikan (harga)," kata Riza dalam webinar Balkoters bertajuk "Stabilitas Pangan Jelang Ramadan" di Jakarta secara virtual, Jumat (26/3/2021).
Sejauh ini, berdasarkan laporan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP), serta BUMD pangan yakni Pasar Jaya, Dharma Jaya, dan Food Station, Riza menyebut tidak ada permasalahan pada ketersediaan pangan walau tengah dalam situasi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Viral Jual Rumah Warisan karena Gak Cocok Sama Tetangga, Netizen Kok Mendadak Kesel
Namun, Riza mengakui biasanya ada peningkatan harga komoditas pangan sebesar 10 hingga 15 persen dari sebelum Ramadan, akan tetapi ia memastikan masih bisa terjangkau oleh warganya.
"DKI berkomitmen menjaga stabilitas yang menjadi tugas BUMD Pangan dan Dinas KPKP yang memastikan stabilitas pangan dengan pengawasan harga dan stok lewat pasar murah hingga keamanan makanannya. Kita berkolaborasi dengan berbagai elemen tidak hanya memastikan cukup tapi murah," paparnya.
Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin menjelaskan bahwa harga cabe rawit merah tinggi dikarenakan panen yang belum terjadi menjelang Ramadan ini. Ke depan, pihaknya akan mengkaji teknologi pengeringan terutama untuk cabai, dengan harapan ke depannya bisa dipastikan pengelolaan cabai lebih baik.
"Ke depan pengelolaan cabai ini bisa sebagai groseri, karena sudah bisa dilakukan pengeringan, dan ini masih menjadi salah satu effort kami ke depannya," tambah Arief.
