Kasus seorang ibu yang nekat ingin menjual ginjalnya demi membayar utang di Lumajang menyita perhatian publik.
Wanita bernama Farhiyatun Naini (37) itu menawarkan ginjalnya melalui Grup WhatsApp Komunitas Masyarakat Lumajang, dengan harga Rp500 juta.
Ibu tiga anak yang tinggal di Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan Lumajang, Kota Lumajang, itu ingin menjual ginjalnya karena terhimpit ekonomi.
Ia mengaku tak punya jalan lain untuk melunasi utangnya sebesar Rp2 juta yang sudah dipinjamnya sejak 5 bulan lalu.
Sehari-hari, Aini mencari nafkah dengan membuka penatu dan menjual pisang di depan rumahnya.
Namun, uang yang dihasilkannya dari usahanya itu tak cukup untuk menutupi utangnya.
Ia sendiri tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, entah itu Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau semacamnya.
"Karena bingung mau bayar utang gak punya uang," ujarnya.
Sebelum nekat menjual ginjalnya, ia sudah mencoba menjual mesin cuci penatunya namun tak laku.
"Jual peralatan laundry gak ada yang mau beli," katanya.
Wanita yang biasa disapa Aini itu sendiri sebenarnya punya suami, bernama Ahmad Dani, yang bekerja sebagai satpam di Surabaya.
Namun, suaminya juga tak sanggup membayar utang itu.
"Saya sendiri terbelenggu sama utang juga. Bingung, tanpa punya daya, saya nasihati, jangan sampai lagi terulang disiarkan (jual ginjal)," ujarnya.
Lurah Ditotrunan, Sudarwi, mengaku tidak tahu kalau Aini terhimpit utang dan tidak mendapat bantuan. Ia menyebut Aini tidak pernah melaporkan ke pihaknya.
