Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Seperti dilansir Antara, Kapolri menjelaskan aksi yang dilakukan para pelaku bom di Makassar tersebut merupakan society bomber, dengan membawa ledakan cukup besar sehingga berpengaruh dengan daya ledaknya.
"Jadi kegiatan mereka terjadi saat ini, kita ketahui, adalah ledakan, adalah society bom, menggunakan jenis bom panci, dan itu terkait dengan pengungkapan," kata Sigit, saat mengunjungi TKP ledakan di Makassar, Minggu (28/3/2021) malam.
BACA JUGA: Kapolri: Pelaku Bom Makassar Inisial L Bagian Kelompok JAD, 4 Orang Diamankan
Menurut dia, kepolisian selalu melihat alat bukti dan barang bukti, kemudian hal-hal berkaitan dengan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut juga menjadi pertimbangan. Sehingga diputuskan, dilakukan pengembangan terharap pelaku yang berinisial L tersebut.
"Hari ini, untuk inisial pelaku sudah tuntas, dan kita sudah kembangkan mencari kelompok yang lain. Kemudian, hari ini juga kita sudah mengamankan kurang lebih 4 orang, di wilayah Bima," katanya.
Penangkapan terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diamankan terkait dengan kegiatan terorisme.
"Saya harapkan masyarakat seluruhnya tenang, dan tidak panik. Kami polisi Densus terus mengikuti, gerakan mereka. Saya perintah Kepala Densus, lakukan apa bisa dilakukan, apapun itu. Jangan sampai ada ledakan lagi. Jadi masyarakat harus diamankan, tangkap mereka, lakukan tindakan tegas, kalau mereka melawan," tuturnya menegaskan.
Selain Kapolri, hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam dan Pangdam XIV Hasanuddin, Andi Sumangerukka bersama jajaran, serta Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat mengunjungi lokasi ledakan gereja setempat.
Artikel Menarik Lainnya: