Seorang siswa SMKN 2 Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) komunitas pecinta alam.
Sebelum tewas, siswa yang diketahui bernama Rifaldi (18) tersebut diduga mengalami kekerasan fisik yang dilakukan pembina pada kegiatan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, salah seorang temannya yang bernama Aditia mengatakan selama mengikuti kegiatan tersebut mereka selalu mengalami penganiayaan dan kekerasan.
Korban mendapatkan perlakuan kasar seperti ditempeleng dan dipukul bagian dadanya hingga kakinya disulut dengan bara api.
Pada saat itu, para peserta tidak berani melawan dan pasrah menghadapi perlakuan kasar tersebut karena takut akan dipukul lebih parah lagi secara beramai-ramai.
Saat mengetahui Rifaldi tewas, panitia pelaksana kegiatan diksar berujung maut itu sempat membawa korban ke puskesmas untuk memastikan kondisinya. Petugas puskesmas pun memastikan Rifaldi telah meninggal dunia.
Selanjutnya, kasus ini pun sedang ditangani oleh pihak kepolisian yang langsung melakukan penyelidikan.