Lagi, 4 Pendemo Anti Kudeta Tewas di Tangan Junta Militer Myanmar

- Sabtu, 3 April 2021 | 15:31 WIB
Salah satu pendemo di Myanmar yang ditangkap. (REUTERS/Stringer).
Salah satu pendemo di Myanmar yang ditangkap. (REUTERS/Stringer).

Pasukan keamanan Myanmar kembali menembaki para pendemo pada hari Sabtu (3/4/2021) yang menewaskan empat orang. Hal itu dilakukan di saat militer memperkuat upayanya untuk mengakhiri perbedaan pendapat dengan surat perintah penangkapan untuk para pengkritik di medsos.

Meski telah membunuh lebih dari 550 orang oleh pasukan keamanan sejak Februari, para militer Myanmar tak segan menghabisi yang menentang.

Pasukan keamanan di pusat kota Monywa menembaki kerumunan, kata layanan berita Myanmar Now, seperti yang dikutip Reuters.

"Mereka mulai menembak tanpa henti dengan granat setrum dan peluru tajam," kata seorang pengunjuk rasa di Monywa, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters melalui aplikasi pesan. 

“Orang-orang mundur dan dengan cepat memasang ... penghalang, tetapi peluru mengenai seseorang di depan saya di kepala. Dia mati di tempat," tambahnya.

Seorang pria ditembak dan dibunuh di kota selatan Thaton, portal berita online Bago Weekly Journal melaporkan. Outlet media sebelumnya melaporkan satu orang tewas di kota Bago tetapi kemudian mengatakan orang yang terluka belum meninggal.

Baca Juga: Meski Marak Aksi Teror, Jemaat Gereja Katedral Jakarta Tetap Tenang karena Ada Aparat

Polisi dan juru bicara junta tidak menjawab panggilan telepon yang meminta komentar.

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, dalam sebuah pernyataan pada hari sebelumnya, mengatakan pasukan keamanan telah membunuh 550 orang, 46 di antaranya anak-anak, sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

Demonstrasi yang menarik puluhan ribu orang pada hari-hari awal pembangkangan di kota-kota besar sebagian besar telah berhenti dengan penentang kudeta yang mengadopsi "demonstrasi gerilya".

Orang-orang juga berkumpul di malam hari untuk menyalakan lilin.

"Orang-orang masih melakukan protes setiap hari karena kami sangat yakin bahwa ini adalah pertarungan antara yang baik dan yang jahat," kata pemimpin protes Tayzar San dalam pesan audio kepada Reuters.

Pihak berwenang juga melakukan kampanye untuk mengontrol informasi. Mereka telah mematikan data seluler dan pada hari Jumat memerintahkan penyedia internet untuk memutus broadband nirkabel, merampas akses sebagian besar pelanggan, meskipun beberapa pesan dan gambar masih diposting dan dibagikan di media sosial.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X