Sewot Massa Penjemput Rizieq Dinilai Sedikit, Tengku Zulkarnain: Matamu Buka yang Lebar

- Selasa, 10 November 2020 | 10:19 WIB
Massa memadati akses tol menuju bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). Mereka bertujuan menjemput kedatangan Habib Rizieq Shihab (HRS). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Massa memadati akses tol menuju bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). Mereka bertujuan menjemput kedatangan Habib Rizieq Shihab (HRS). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjend) Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Ustad Tengku Zulkarnain sewot dinilai kepulangan Habib Rizieq Shihab dijemput oleh pengikutnya yang sedikit saat pulang ke tanah air.

"Kata orang itu, beliau yg pulang hari ini pengikutnya SEDIKIT...? Matamu buka yg lebar... Kalau perlu lihat pakai kaca pembesar... Muka boleh hitam, tapi hati jangan...! Ok...?," kata Tengku Zulkarnain melalui akun Twitternya seperti yang dikutip INDOZONE, Selasa (10/11/2020).

Menkopolhukam Mahfud MD sebelumnya menyebut kalau pengikut Rizieq Shihab sedikit hingga tidak perlu dibesar-besarkan.

Maksud Mahfud, pengikutnya sedikit dalam konteks dibandingkan jumlah keseluruhan umat Islam Indonesia.

"Rizieq Shihab itu bukan Khomeini, kalau Khomeini mau pulang dari Paris misalnya, seluruh rakyatnya mau menyambut karena Khomeini itu orang suci. Rizieq Shihab pengikutnya enggak banyak juga dibandingkan dengan umat islam seluruhnya di indonesia," tuturnya saat diwawancara oleh Ade Armando dalam perbincangan dalam Cokro TV beberapa waktu lalu.

Belakangan Mahfud menyebutkan kalau kepulangan ke tanah air merupakan hak Habib Rizieq, seperti Warga Negara Indonesia (WNI) lainnya yang sama hak dan kewajibannya.

"Pemerintah menganggap kepulangan Habib Rizieq itu adalah hak yang harus dilindungi. Karena dulu juga pergi, kita beri juga haknya untuk pergi dan karenan kita minta pergi," ujar Mahfud saat memberi pernyataan resmi melalui siaran video, Senin (9/11/2020).

Mahfud mengatakan, Habib Rizieq merupakan warga negara yang haknya harus dilindungi.

"Sekarang mau pulang kita berikan haknya juga untuk pulang. Karena dia adalah warga negara yang hak-haknya harus dilindungi," kata Mahfud.

Mahfud pun meminta semua pihak agar tertib. Jika terjadi kericuhan, maka pemerintah akan menganggap oknum tersebut bukan bagian dari pengikut Habib Rizieq.

"Dia mempunyai hak hukum dan juga punya kewajiban hukum. Seperti kita semua warga negara yang lainnya. Dan pemerintah masih mencatat bahwa Habib Rizieq ini pulang ke Indonesia untuk melakukan Revolusi Akhlak. Revolusi Akhlak itu akan menimbulkan kebaikan. Oleh sebab itu semuanya harus tertib," katanya.

Lebih lanjut, Mahfud juga meminta aparat keamanan agar tidak bertindak berlebihan.

"Oleh sebab itu, kalau mereka yang buat ribut, buat rusuh, kita anggap bukan pengikutnya Habib Rizieq. Aparat juga tidak usah terlalu berlebih-lebihan. Ini masalah biasa saja, anggap hal yang reguler. Hanya saja karena terjadi peningkatan eskalasi orang menyebut, ya, penjagaannya juga supaya ditingkatkan," kata Mahfud mengakhiri.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X