Lebih dari 100 perusahaan fintech akan meramaikan Indonesia Fintech Summit & Expo 2019, yang akan menjadi pameran terbesar di Indonesia terkait keuangan digital.
Layanan jasa keuangan berbasis teknologi, saat ini menjadi layanan yang paling diminta untuk segmen unbanked dan undeserved yang selama ini belum terjangkau oleh sektor keuangan konvensional.
"Melalui Indonesia Fintech Expo 2019, kami ingin untuk menunjukkan komitmen industri fintech dalam mendukung target tercapainya inklusi keuangan sebesar 75 persen di tahun 2019," ujar Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Niki Luhur.
Ia menegaskan, berbagai solusi fintech yang ditawarkan kepada masyarakat Indonesia, saat ini telah menjangkau kebutuhan dan gaya hidup masyarakat Indonesia.
Indonesia Fintech Expo 2019 ini bakal menghadirkan berbagai perusahaan yang bergerak dalam fintech pinjaman online (fintech p2p lending), sistem pembayaran digital (digital payment), wealth management, inovasi keuangan digital (fintech pendukung pasar, market aggregator, dan lain-lain), insuretech dan fintech Syariah.
Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK Triyono Gani, mengatakan OJK telah memberikan dukungan terhadap pertumbuhan industri fintech dan inovasi keuangan digital melalui pengawasan dan pembinaan.
"Kami juga secara konsisten memastikan bahwa produk dan layanan keuangan berbasis teknologi yang ditawarkan tidak melanggar peraturan dan mengedepankan perlindungan konsumen," katanya.
Saat ini, dari data OJK, sudah tercatatnya 48 perusahaan fintech yang masuk ke dalam 15 kluster inovasi keuangan digital serta sudah terdaftar dan beriizinnya 127 perusahaan fintech peer to peer lending sampai Agustus 2019.
