Ekstra Tumbuhan Indonesia Jadi Primadona Eropa

- Selasa, 6 Agustus 2019 | 13:23 WIB
Warga menjemur rumput laut usai panen raya di pesisir Desa Kemujan, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Minggu (28/7/2019). ANTARA FOTO/Aji Styawan
Warga menjemur rumput laut usai panen raya di pesisir Desa Kemujan, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Minggu (28/7/2019). ANTARA FOTO/Aji Styawan

Kekayaan alam yang melimpah, menjadikan Indonesia salah satu negara yang memiliki potensi ekspor tinggi ke negara-negara Eropa. Pemerintahpun, terus melakukan pendataan potensi ekspor dari kekayaan alam indonesia selian tambang. 

Beberapa produk kekayaan alam yang bakal jadi primadona ekspor ke Eropa diantaranya minyak atsiri, ekstrak tumbuhan, dan ekstrak rumput laut karena berbahan alami.

Barang tersebut, digunakan sebagai bahan baku terutama untuk industri makanan, kosmetik, dan kesehatan, baik untuk memperkuat teskur, warna, dan aroma.

"Daya saing masih menjadi tantangan bagi produsen Indonesia untuk memasuki pasar Eropa," ujar Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan.

Ia mengatakan, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) melalui Direktorat Kerja Sama Pengembangan Ekspor melakukan pelatihan pada para pengusaha atau industri makanan, suplemen, serta industri kosmetik dengan bahan alami tersebut. 

Kementerian Perindustrian telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan CBI untuk memberikan bimbingan kepada pelaku usaha terpilih agar mampu memenuhi persyaratan dan selera pasar Eropa. 
Potensi ekspor produk berbahan alami ke negara-negara Eropa cukup besar. Permintaan pasar Eropa untuk produk berbahan alami diatur dalam EU Regulation 2015/2283. 

Saat ini, jumlah pemenuhan ekspor untuk produk minyak esensial hanya sebesar 3 persen, sementara ekstraknya hanya sebesar 0,03 persen. Jumlah ini menjadi tantangan bagi Indonesia dalam meningkatkan ekspor ke pasar Eropa. 
 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X