Pertama Kali dalam Sejarah, Ilmuwan Temukan Senyawa Gula dalam Meteor

- Senin, 25 November 2019 | 10:34 WIB
ilustrasi/Days of The Year
ilustrasi/Days of The Year

Para ilmuwan menemukan kandungan gula dalam meteor untuk pertama kalinya dalam sejarah, dilansir dari UPI (20/11/19). Temuan baru ini menjadi bukti pendukung dari teori awal mula Bumi.

Penemuan gula dalam meteor diterbitkan dalam jurnal PNAS minggu ini. Temuan tersebut juga mendukung teori yang mengatakan bahwa kehidupan berawal dari meteor-meteor yang jatuh ke Bumi jutaan tahun silam. Meteor itu membawa blok bangunan kehidupan.

-
ilustrasi/phys.org

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menjelaskan ada tiga senyawa gula yang terdapat dalam meteor. Yaitu, ribosa, arabinosa dan xilosa dalam dua buah meteor kaya karbon.

"Ribosa adalah senyawa gula yang biasa ditemukan dalam makhluk hidup, sebagai sebuah blok bangunan kehidupan dari RNA- yang berfungsi untuk menyimpan informasi dan mengatalisasi reaksi dalam kehidupan primitif di Bumi," tulis para ilmuwan.

Tak hanya menemukan gula, sebelumnya para ilmuwan juga pernah menemukan biomolekul seperti asam amino. Asam ini bisa menghasilkan protein dan nuclebases, blok bangunan kehidupan dari DNA serta RNA di beberapa meteor. Namun, penemuan gula ini menjadi pertemuan bersejarah pertama terhadap benda asing di luar Bumi.

-
ilustrasi/Science/HowStuffWorks

"Penelitian ini menyajikan bukti langsung adanya ribose di luar angkasa dan proses masuknya gula ke Bumi," kata Yoshihiro Furukawa, ilmuwan dari Universitas Tohoku, Jepang, yang terlibat dalam penelitian tersebut.

"Gula dari antariksa itu mungkin telah berkontribusi dalam pembentukan RNA di Bumi di masa sebelum adanya kehidupan dan ia memantik munculnya kehidupan," lanjutnya.

Dalam studi tersebut, para ilmuwan menganalisis komponen-komponen kimiawi dari sampel debu meteor dengan menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrometry. Metode ini akan mengidentifikasi molekul dengan menghitung jumlah massa dan aliran listriknya. Para ilmuwan juga menggunakan analisis isotop untuk memastikan bahwa gula- gula tersebut memang berasal dari luar Bumi.

Dari proses yang dilakukan, para ilmuwan menemukan konsentrasi tinggi Carbon 13 pada gula tersebut. Carbon 13 ini adalah jenis karbon isotop berat yang jarang ditemukan di Bumi.

Kini, para ilmuwan akan terus meneliti lebih banyak sampel meteor di Bumi untuk menemukan senyawa gula di dalamnya. Dari penemuan ini diharapkan dapat membantu mencari tahu asal muasal kehidupan.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X