Premium Bakal Dihapus, ESDM: Tunggu Persetujuan Presiden

- Rabu, 27 Oktober 2021 | 10:32 WIB
Petugas melayani pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) solar di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Madiun, Jawa Timur. (Foto/ANTARA/Siswowidodo)
Petugas melayani pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) solar di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Madiun, Jawa Timur. (Foto/ANTARA/Siswowidodo)

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih, berencana menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium, yang sampai saat ini masih dalam kajian.

Soerjaningsih mengatakan saat ini hanya 7 negara saja yang masih menggunakan BBM Premium RON 88.

"Sehingga terkait dengan premium ini, dipikirkan ke depan mungkin pertalite bisa menggantikan Premium," ujarnya, dikutip Rabu (27/10).

Dihapusnya Premium berkaitan juga dengan upaya perbaikan lingkungan. Bahkan, Soerjaningsih juga menyebut ada wacana untuk mengganti Pertalite dengan BBM yang lebih ramah lingkungan.

"Kemudian Pertalite pun juga sebenarnya juga boleh dikatakan perlu diperbaiki kualitasnya, bisa kemudian kita harapkan ke depannya dan roadmap BBM yang ramah lingkungan," ujarnya.

"Itu adalah komitmen kami untuk menyediakan BBM yang ramah lingkungan, tapi semua itu pastinya sedang kita kaji, dan pastinya harus mendapatkan persetujuan presiden," sambungnya.

Terkait penghapusan BBM Premium, Soerjaningsih mengatakan langkah itu akan meringankan beban negara. Itu karena negara selama ini memberikan kompensasi terhadap harga jual Premium di pasaran.

Selama ini, Premium harusnya dijual seharga  Rp 9.000-an, namun Pertamina menjualnya ke masyarakat senilai  Rp 6.450.

"Bisa kita hitung berapa kompensasi yang harus dibayarkan, di mana saat ini penyaluran premium sebanyak 3,3 juta kilo liter," ujar Soerjaningsih.

Sementara Pertalite seharusnya dijual dengan harga Rp 11.000-an, namun dijual oleh Pertamina seharga Rp 7.650.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X