Adam Deni kembali menjalani pemeriksaan dalam kasus pengancaman yang diduga dilakukan oleh musisi Jerinx SID. Mengenai kasusnya sendiri, Adam Deni mengaku menolak jika nantinya akan dimediasi dengan Jerinx.
Pengacara Adam Deni, Machi Ahmad membenarkan adanya agenda pemeriksaan kliennya. Machi menyebut pemeriksaan dilakukan dalam rangka pelengkapan berkas perkara.
"Hari ini saya menemani klien saya dalam berita acara tambahan ya untuk pemenuhan dalam proses pelimpahan berkas saja. Tadi kita diperiksa dari jam 5 ya. Ini baru selesai kurang lebih 3 jam," kata Machi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (21/10/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Adam Deni mengaku enggan mediasi dengan Jerinx. Adam menegaskan jika dirinya menutup pintu damai dengan Jerinx.
"Intinya mediasi tidak akan ada lagi. Saya nggak mau damai," beber Adam.
Meski menutup pintu damai, Adam mengaku dirinya tetap memaafkan Jerinx. Namun meski memaafkan, Adam tetap meminta kasus tersebut tetap bergulir.
"Hanya memaafkan saja, cuma kita akan lanjutkan kasus ini sampai selesai sesuai prosedur hukum," kata Adam.
Seperti diketahui, Adam Deni melaporkan Jerinx ke Polda Metro Jaya terkait dugaan tindakan pengancaman. Kasus ini sendiri bermula saat Adam Deni berkomentar terkait data artis yang di endorse Covid-19 di akun Instagram milik Jerinx.
Pasca komentar tersebut, akun Instagram Jerinx dikabarkan hilang. Aksi pengancaman pun disebut-sebut terjadi dengan tudingan Jerinx menelepon Adam dan melakukan pengancaman setelah menuduh Adam menghilangkan akun Instagramnya.
Polda Metro Jaya sendiri sudah meningkatkan status kasus tersebut dari penyelidikan ke penyidikan dan sudah menetapkan Jerinx sebagai tersangka dalam kasus ini. Pada Senin, 9 Agustus kemarin, Polda Metro Jaya sempat memanggil Jerinx untuk diperiksa, namun Jerinx tidak hadir dengan alasan kesehatan.
Pada pemanggilan kedua, Jerinx akhirnya datang ke Jakarta menempuh jalur darat dan diperiksa oleh Polda Metro Jaya. Bahkan, Jerinx sempat diberikan vaksin jenis Sinovac di Polda Metro Jaya.
