Pernah Tolong Joe Biden, Penerjemah Afghanistan Memohon Nyawanya Diselamatkan dari Taliban

- Kamis, 2 September 2021 | 07:02 WIB
Penerjemah Afghanistan memohon pada Joe Biden agar mengelurakannya dari Kabul (WSJ)
Penerjemah Afghanistan memohon pada Joe Biden agar mengelurakannya dari Kabul (WSJ)

Muncul kekhawatiran jika ratusan perangkat biometrik yang ditinggalkan di Amerika Serikat di Afghanistan akan digunakan Taliban untuk melacak dan menargetkan mantan pejabat dan pendukung pemerintah.

Seorang pria yang bekerja sebagai penerjemah untuk pemerintah Afghanistan yang dikendalikan AS dan pernah membantu menyelamatkan Senator Joe Biden di pegunungan Afghanistan pada 2008, dilaporkan telah memohon kepada Gedung Putih untuk diselamatkan dari Kabul.

Baca Juga: Rayakan Kepergian Pasukan AS, Pendukung Taliban Arak Peti Mati Berbendera AS

Menurut laporan Wall Street Journal, penerjemah tersebut tertinggal di tengah evakuasi pasukan AS yang dilakukan tergesa-gesa dari Afghanistan.

Halo Tuan Presiden: "Selamatkan saya dan keluarga saya. Jangan lupakan saya di sini", pria bernama Mohammed (nama telah diubah untuk keamanan) bicara kepada Wall Street Journal.

Mohammed disebut telah bekerja sebagai penerjemah untuk pasukan Lintas Udara ke-82 AS yang dikerahkan dari Lapangan Udara Bagram untuk menyelamatkan Senator Biden dan rekan-rekannya yakni John Kerry dan Chuck Hagel pada Februari 2008, ketika helikopter mereka harus melakukan pendaratan darurat di Afghanistan saat badai salju.

Keluarga Mohammed sekarang dilaporkan bersembunyi dari Taliban. Mantan penerjemah tersebut telah berusaha untuk keluar dari Afghanistan selama bertahun-tahun tetapi tak berhasil.

Pria itu telah mengajukan Visa Imigran Khusus (SIV), sebuah program untuk evakuasi penerjemah yang membantu AS selama hampir 20 tahun perang, tetapi gagal menerima dokumen ketika kontraktor pertahanan tempat dia bekerja kehilangan catatan.

Mohamed dan keluarganya termasuk di antara sekutu Afghanistan yang tak terhitung jumlahnya yang tertinggal ketika AS menyelesaikan hampir 20 tahun kampanye militernya di Afghanistan pada 30 Agustus lalu.

Setelah seorang reporter Wall Street Journal membacakan pesan Mohammed ke Gedung Putih, Direktur Komunikasi Gedung Putih, Jen Psaki berterima kasih kepada Mohamed dan berjanji jika AS akan membantunya keluar dari Afghanistan.

"Kami akan mengeluarkanmu", kata Psaki.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X