Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensegnes), Faldo Maldini menanggapi soal diamankannya 10 mahasiswa Universitas Sebelas Maret karena membentangkan poster saat Presiden Jokowi berkunjung ke Kampus Universitas Sebelas Maret, Senin (13/9).
Faldo menilai, Presiden Joko Widodo tak pernah merasa tersinggung dengan kritikan mahasiswa yang ditujukan kepadanya. Namun, ia menyayangkan cara penyampaian kritik mahasiswa yang harusnya dilakukan dengan cara baik-baik.
"Harusnya biasa saja, Presiden tidak akan pernah merasa tersinggung atau baper sama kritik mahasiswa. Pasti aspirasi tersebut menjadi pertimbangan dan bahan pemikiran bagi pemerintah. Ini negara demokrasi," kata Faldo, Selasa (14/9).
Faldo menyebut, diamankannya 10 mahasiswa itu tentu dengan berbagai perhitungan dari aparat keamanan di lapangan.
"Aparat tentu sudah punya berbagai perhitungan untuk melakukan tindakan preventif. Presiden datang saja sudah berpotensi besar mengakibatkan kerumunan, apalagi ditambah aksi demonstrasi," katanya.
Diketahui, 10 mahasiswa UNS ditangkap polisi karena membentangkan poster saat Presiden Jokowi akan masuk kampus mereka, Senin (13/9). Kunjungan Presiden Jokowi guna menghadiri pertemuan dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Auditorium Fakultas Kedokteran.
Poster yang dibentangkan mahasiswa di antaranya bertuliskan 'Pak Jokowi tolong benahi KPK' dan 'Pak Jokowi tolong tuntaskan pelanggaran HAM'.
Selain mengamankan mahasiswa, polisi juga menyita beberapa poster. Kapolresta Surakarta juga turut memeriksa warga yang berada di Jalan Ir Sutami, yang merupakan jalan utama menuju kampus UNS.
Kini, 10 mahasiswa yang ditangkap itu telah dilepaskan dan diantar kembali ke kampusnya.
