Platform media sosial TikTok menghapus hampir 7,3 juta akun yang diduga milik anak di bawah umur pada kuartal pertama tahun ini.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa profil tersebut menyumbang kurang dari 1% pengguna global.
Anak-anak berusia 13 tahun ke atas diperbolehkan menggunakan media sosial populer tersebut. Ini pertama kalinya TikTok menerbitkan angka-angka seperti itu dalam laporan penegakan pedoman penggunaan platform tersebut.
Detail tentang penggunaan di bawah umur diharapkan membantu mendorong industri dalam hal transparansi dan akuntabilitas seputar keselamatan pengguna.
Selain itu, dikutip dari BBC, laporan itu juga mengatakan: 61.951.327 video dihapus karena melanggar aturan aplikasi, kurang dari 1% dari semua video yang diunggah.
Sebanyak 82% dari mereka dihapus sebelum dilihat, 91% sebelum pengguna melaporkannya, dan 93% dalam 24 jam setelah diposting.
Sebanyak 1.921.900 iklan ditolak karena melanggar kebijakan pedoman periklanan. Total 11.149.514 akun telah dihapus karena melanggar pedoman dan persyaratan layanan.
Dikutip dari BBC, TikTok menekankan bahwa mereka telah memperkenalkan beberapa langkah untuk melindungi remaja di platform, termasuk membatasi fitur seperti perpesanan pribadi dan streaming langsung untuk pengguna berusia 16 tahun ke atas.
Pada bulan Januari tahun ini, TikTok memperkenalkan fitul di mana mereka yang berusia di bawah 16 tahun dapat mengatur akun mereka secara otomatis ke pribadi.
Meski demikian, aplikasi populer ini masih mengkhawatirkan pengguna di bawah umur terus meningkat.
