Internal DPRD DKI Jakarta terbagi menjadi dua kubu dikarenakan adanya program prioritas Formula E. Fraksi PDIP-PSI meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memberikan penjelasannya terkait penyelenggaraan itu melalui pengajuan hak interpelasi.
Sementara itu, kubu lainnya yang terdiri dari tujuh fraski di DPRD DKI, yakni Fraksi Gerindra, Golkar, Nasdem, PPP-PKB, PAN, PKS dan Demokrat ngotot menolak usulan interpelasi terhadap Anies Baswedan.
Terkait adanya dua kubu yang terbentuk di antara dewan legislatif Kebon Sirih tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai itu merupakan sesuatu yang biasa terjadi, khususnya di badan legislatif.
"Ya biasa di DPRD, itu kan forum legislator, forum legislasi, kami menghormati pendapat yang berbeda," ucap Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (29/9/2021).
Meski memaklumi adanya perbedaan pendapat, politisi Partai Gerindra ini tetap berharap kalau seluruh anggota dewan dapat kembali menunjukan sikap yang kompak untuk kepentingan masyarakat dan Jakarta.
"Namun kami minta semuanya harus kompak solid bersatu untuk mengambil kepentingan yang lebih besar, kepentingan jakarta, pembangunan jakarta, kepentingan masyarakat bersama," ungkapnya.
"Dinamika yang ada, kami hormati, namun kami akan senang dan bersyukur apabila semuanya bisa duduk bersama sama, berdialog berdiskusi membahas untuk kepentingan masyarakat banyak khususnya kota Jakarta," tandas Riza.
Artikel Menarik lainnya:
- Usai Kalahkan Man City, Trio MMN PSG Pamer Foto Telanjang Dada
- Tinjau Vaksinasi Merdeka di Depok, Ditsamapta Polda Metro Klaim Masyarakat Antusias
- Wakil DPRD DKI Bantah Fraksi Penolak Interpelasi Dapat Uang dari Anies