Ini Kisah Bertahan Yusuf Melewati Wabah Virus Corona

- Sabtu, 15 Februari 2020 | 20:39 WIB
Yusuf Azhar memeluk ayahnya saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020). (photo/ANTARA/Andi Firdaus)
Yusuf Azhar memeluk ayahnya saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020). (photo/ANTARA/Andi Firdaus)

Seorang mahasiswa semester 1 jurusan Sastra Mandarin bernama Yusuf Azhar (21), menceritakan bagaimana kehidupannya selama dua pekan saat terisolasi di Wuhan, akibat wabah virus Corona.

Hal itu disampaikannya ketika berada di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020).

"Waktu Wuhan 'lockdown' (terisolasi), kami sebenarnya was-was. Meski jasmani sehat, tapi rohani kami ingin segera balik ke Tanah Air," katanya.

Ia bercerita sempat terisolasi di asrama (dormitory) di Kota Wuhan selama dua pekan sejak pertengahan Januari 2020. Pemerintah setempat juga membatasi interaksi setiap penghuni asrama dengan warga Wuhan.

"Yang tidak boleh, kami keluar sangat jauh dari 'dormitory' , kecuali untuk beli makanan dan keperluan sehari-hari, itu pun maksimal jaraknya 500 meter," katanya.

Ketika itu, saat dirinya terisolasi, Yusuf juga menceritakan bahwa dirinya sempat mengalami krisis makanan.

"Kalau makanan kita menjauhi makan di restoran, kami lebih disarankan untuk membeli bahan mentah dan memasak sendiri. Walaupun saat itu sedang krisis makanan," katanya.

Yusuf juga mengatakan bahwa selama 24 jam dirinya diwajibkan untuk mengenakan masker jenis N95 yang difasilitasi oleh pemerintah Wuhan. Ia juga sempat merasa tak betah harus mengenakan masker setiap hari.

Namun setelah melewati itu semua, ia berterima kasih kepada pemerintah Wuhan dan Indonesia yang telah optimal dalam memberikan perhatian terhadap antisipasi wabah corona.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X