Gelar juara dua yang diraih pelari asal Kenya, Felix Kirwa dalam lomba maraton di Singapura pada Desember 2018 lalu ditangguhkan. Dia terbukti positif menggunakan Strychnine, suatu zat yang kadang-kadang digunakan sebagai racun tikus. Zat tersebut digunakannya untuk sebagai doping.
Selain gelar juaranya ditarik kembali, dia juga diskorsing selama sembilan bulan kedepan. Itu artinya, dia dilarang untuk bertanding lomba maraton pada 14 November mendatang.
Kirwa mengaku dirinya memang mengonsumsi obat-obatan herbal yang diantaranya rupanya termasuk zat terlarang. Unit Integritas Atletik (AIU) pun menyebut adanya strychnine dalam sampel urinnya.
Diketahui, Strychnine masuk dalam daftar terlarang Badan Anti-Doping Dunia karena merupakan stimulan. Pada akhir abad 19 dan awal 20, zat tersebut digunakan dalam dosis kecil sebagai pendorong kinerja atlet dan stimulan energi.