Halusinasi adalah salah satu gangguan jiwa yang dialami seseorang. Biasanya, orang yang mengalami halusinasi ini akan merasakan kondisi seperti bermimpi. Maka, tidak heran ketika orang sedang berhalusinasi bisa bertindak di luar logika.
Adapun penyebabnya dikarenakan beberapa hal, meliputi kurang tidur, beban hidup terlalu banyak, menyimpan beban sendiri, terlalu lelah, serta bisa karena kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang.
Halusinasi juga punya beberapa jenis, di antaranya:
1. Halusinasi Penciuman
Jenis halusinasi ini melibatkan indera penciuman atau hidung. Seseorang yang mengalami halusinasi ini akan merasakan bau yang tidak menyenangkan, misalnya mau muntah, feses, asap, urin, daging busuk, dan lainnya. Gangguan persepsi ini biasa disebut phantosmia.
2. Halusinasi Penglihatan
Seperti namanya, halusinasi ini melibatkan indera penglihatan yaitu mata. Biasanya, penderita akan merasakan seperti melihat warna, kilatan cahaya, bentuk, bahkan benda berbentuk manusia. Bisa juga, halusinasi ini membuat orang merasakan ada seseorang berdiri di dekatnya, padahal tidak ada siapa-siapa.
3. Halusinasi Pendengaran
Gangguan persepsi ini berasal dari suara, musik, bunyi, atau suara-suara lain di sekitarnya. Suara yang didengar bukan saja dari luar, tapi seringnya dari dalam diri dan pikiran si penderita itu sendiri. Biasanya, gangguan ini seperti skizofernia, di mana seseorang dominan mendengar suara-suara negatif, mengancam, dan menakutkan. Tak jarang, penderita bisa tiba-tiba berbicara sendiri karena mendengar suara yang menghampirinya.
4. Halusinasi Pengecapan
Ini berkaitan dengan pengalaman seseorang. Jenis halusinasi ini sering terlihat pada gangguan media, misalnya epilepsi dibandingkan pada penderita gangguan mental lainnya.
5. Halusinasi Sentuhan
Penderita akan dibuat seolah-olah mengalami sensasi sentuhan dari sesuatu di sekitarnya. Gangguan ini dikenal dengan istilah formikasi. Jika dalam bahasa medisnya, halusinasi ini disebabkan karena gangguan medis dan hypochondriacal preoccupations, seperti merasa terkena setrum atau sentuhan lainnya.
Untuk cara mengatasinya, bisa dilakukan dengan beberapa hal. Di antaranya, melakukan aktivitas yang disukai dan bersifat positif, tidak mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak, mendengarkan alunan musik lembut, membaca dan menulis, atau terapi seni misalnya melukis dan sebagainya.