Konsumsi Merosot, Pertumbuhan Ekonomi Sulit Terkejar

- Kamis, 10 Oktober 2019 | 22:35 WIB
Ilustrasi merosotnya pertumbuhan ekonomi (Antara/Indrianto Eko Suwarso).
Ilustrasi merosotnya pertumbuhan ekonomi (Antara/Indrianto Eko Suwarso).

Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019. Semula diproyeksikan mencapai 5,1 persen, kemudian dipangkas menjadi 5 persen.

Penurunan konsumsi masyarakat dan perlambatan investasi yang masuk, disebut menjadi penyebab utama penurunan pertumbuhan ekonomi RI. 

Direktur Riset Center Of Reform On Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, menganggap wajar dan realistis jika bank dunia memangkas tingkat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh di bawah target pada triwulan pertama dan kedua tahun ini.

"Realistisnya karena memang pada triwulan 1 dan 2 itu pertumbuhannya 5,07 dan 5,06 persen, berarti sangat sulit mendekati atau mengejar 5,01 (yoy) itu sangat sulit," kata Piter kepada Indozone, Kamis (10/10). 

Jika dilihat data-data pendukung pertumbuhan seperti data konsumsi, Piter beranggapan angka itu tidak cukup mendukung pertumbuhan ekonomi pada 2019.

Bahkan, Piter menilai jika trend nya terus menurun, realisasi pertumbuhannya bisa di bawah 5 persen.

"Kita lihat nanti kalau pada triwulan ketiga ini naiknya tidak cukup tinggi, bahkan ini sepertinya akan sulit untuk mengejar angka 5,01 persen, bahkan bisa dibawah 5 persen," tuturnya. 

Bank Dunia dalam rilisnya menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 5 persen pada 2019. Angka ini turun dari prediksi April lalu, yakni 5,1 persen.

"Pertumbuhan investasi melambat dibanding tahun 2018 yang menjadi tingkat tertinggi dalam beberapa tahun terakhir," tulis Bank Dunia dalam laporan 'Weathering Growing Risk East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober, Kamis (10/10).

Adapun defisit transaksi berjalan diperkirakan tetap besar karena pertumbuhan ekspor melambat. Meski permintaan domestik kuat, ketegangan perdagangan internasional dan volatilitas keuangan global bakal membawa risiko besar bagi RI.

"Ekonomi RI bakal berada di level 5,1 persen pada 2020 atau turun dari prediksi sebelumnya 5,2 persen. Ekonomi Indonesia baru akan mencapai 5,2 persen di 2021 nanti," tulis bank dunia. (SN)

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X