Pegiat Medsos Diminta Bantu Dinginkan Suasana Wamena Papua

- Sabtu, 5 Oktober 2019 | 09:10 WIB
Pengungsi menunggu pesawat Hercules di Bandara Wamena, Papua, Kamis (3/10/2019). Pengungsi terus berupaya keluar dari Wamena menuju Jayapura dan kampung halaman masing-masing. (ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra/aww)
Pengungsi menunggu pesawat Hercules di Bandara Wamena, Papua, Kamis (3/10/2019). Pengungsi terus berupaya keluar dari Wamena menuju Jayapura dan kampung halaman masing-masing. (ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra/aww)

Pemerintah meminta masyarakat yang bergerak di media sosial atau pegiat medsos, untuk membantu mendinginkan suasana serta membantu masyarakat agar bisa segera menghilangkan trauma akibat kerusahan yang terjadi di Wamena, Papua.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, juga meminta masyarakat tidak tidak meninggalkan Kabupaten Wamena, Provinsi Papua, dan melanjutkan kehidupan di kawasan tersebut.

Pemerintah, janji ia, akan berusaha memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat di daerah tersebut dan menghilangkan trauma akibat kerusuhan serta bisa kembali bekerja seperti biasa.

Wironto berharap, tidak terjadi eksodus dari Wamena karena membuat roda perekonomian macet bahkan mati. Sampai saat ini aparat keamanan terus mengejar para pelaku kerusuhan.

“Kita meminta kesadaran masyarakat Wamena dan daerah terdampak kerusuhan untuk menyadari ini sehingga juga memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat pendatang," ujarnya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Kementerian Sosial telah  mengirimkan bantuan logistik bagi kelompok rentan dan penyintas. Bantuan tersebut dalam bentuk logistik, usaha perekonomian produktif, dan santunan bagi ahli waris korban meninggal. 

Kerusuhan yang terjadi dalam demonstrasi yang berlangsung di Wamena menyebabkan 32 orang meninggal dunia, 77 orang terluka, dan 9.240 warga mengungsi. 

Kerusuhan di Wamena juga menyebabkan 224 mobil dan 150 sepeda motor terbakar serta menimbulkan kerusakan 165 rumah, 20 kantor, dan 456 tempat usaha milik warga. 

Akibat kerusuhan itu, menurut data Kementerian Sosial, sebanyak 8.617 warga mengungsi di 25 posko pengungsian yang tersebar di Wamena dan 523 warga mengungsi di lima lokasi di Jayapura.

Selain itu, masyarakat yang berasal dari luar Wamena, memilih sementara balik kampung halaman seperti ke daerah Biak, Sulawesi Selatan, Padang, serta berbagai kota di Jawa Timur. 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X